Liputan6.com, Jakarta Pengendali Terminal Kampung Rambutan Mulyono mengatakan pihaknya melakukan sejumlah tes kesehatan kepada para pengemudi bus untuk menjamin keselamatan penumpang.
Saat ditemui awak media di Terminal Kampung Rambutan, Senin atau H-7 Lebaran 2025, Mulyono menjelaskan tes kesehatan ini adalah bagian dari pihaknya memperketat kesehatan para pengemudi bus.
"Nantinya, dari tes ini akan diketahui layak atau tidaknya seorang pengemudi mengemudikan bus. Kita adakan tes kesehatan, tes urine maupun narkoba, jadi untuk memastikan bahwa supir tersebut layak mengemudikan kendaraan tersebut," jelas Mulyono, Senin.
Advertisement
"Bahkan di terminal bus Kampung Rambutan ini, tidak hanya dalam angkutan Lebaran saja, di hari-hari biasa pun kita lakukan tes kesehatan kepada pengemudi, yang mana setiap seminggu dalam sebulan," tambah dia.
Dalam setiap harinya, Mulyono menjelaskan ada sekitar 20 sampai 30 pengemudi yang mengikuti tes kesehatan. Dan selama tes kesehatan di momen arus mudik ini, belum ditemukan masalah kesehatan untuk para pengemudi di Terminal Kampung Rambutan, termasuk mereka yang mengonsumsi narkoba.
"Terkait pengemudi apakah mengkonsumsi narkoba atau yang lainnya, belum kita temukan," kata dia.
Jelang mudik lebaran 2025, sekitar 200 kru pesawat termasuk pilot jalani pemeriksaan narkoba yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN).
Wajibkan PO Sediakan 2 Pengemudi Tiap Bus AKAP
Nantinya, jika ada pengemudi yang tidak sehat atau ada yang positif menggunakan narkoba, maka pihaknya dengan tegas tidak mengizinkan pengemudi tersebut berkendara. Sebagai gantinya, pengemudi itu nantinya harus digantikan oleh pengemudi cadangan.
"Jadi harus diganti dengan supir yang lain. Untuk itu kita berkoordinasi dengan seluruh operator bus AKAP (antar kota antar provinsi) yang ada di Kampung Rambutan ini untuk mempersiapkan hal-hal tersebut," jelas dia.
Lebih lanjut, Mulyono juga mewajibkan para PO bus untuk selalu menyediakan dua pengemudi di setiap berkendara untuk mengurangi risiko kecelakaan karena kelelahan.
"Khususnya memang untuk bus AKAP ini, terutama jarak jauh, diwajibkan ada driver cadangan. Supaya bisa bergantian atau memang dia lagi kurang fit atau bagaimana, jadi untuk mengganti, bisa menggantikan supir tersebut untuk memastikan penumpang selamat sampai tujuan," tutup dia.
Advertisement