Pihak Partai Amanat Nasional (PAN) akui jika mesin politiknya tidak bekerja pada kompetisi Pilkada Jawa Tengah yang mengusung pasangan Bibit Waluyo dan Sudijono Sastroatmojo.
Ketua DPP PAN Bara Hasibuan mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap hasil Pilkada Jateng meski sebagai partai berkoalisi.
"Kami akan evaluasi soal kekalahan pilkada kemaren di Jateng, kami akan teliti dulu penyebabnya. Kan kandidat bukan hanya dari PAN, ada Demokrat, dan Golkar," kata Bara di Jakarta, Selasa (27/5/2013).
Bara juga mengakui faktor pasangan cagub-cawagub yang diusung mengalami kekalahan, lantaran kandidat yang ditawarkan tidak kuat. Namun, pihaknya akan evaluasi total apalagi jelang pemilu legislatif mendatang.
Banyak faktor, seperti dipilihnya kandidat yang ternyata tidak kuat, lalu jauh dari perkiraan. Ini harus evaluasi total mengingat jelang pemilihan legislatif," ungkap Bara.
Lanjut dia, kekalahan Pilkda Jateng suatu pelajaran berharga yang harus dibenahi karena ini juga akan berpengaruh untuk menentukan pemilihan presiden nanti.
"Jadi pelajaran PAN sendiri, tentunya kekalahan itu kita masih akan selidiki dan evaluasi," pungkas dia.
Dalam hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko unggul. Misalnya, dalam hitung cepat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Ganjar-Heru teratas dengan perolehan suara 49,93 persen, disusul Bibit-Sudijono 30,15 persen, dan Hadi Prabowo-Don Murdono sebesar 19,92 persen.(Tnt/*)
Ketua DPP PAN Bara Hasibuan mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap hasil Pilkada Jateng meski sebagai partai berkoalisi.
"Kami akan evaluasi soal kekalahan pilkada kemaren di Jateng, kami akan teliti dulu penyebabnya. Kan kandidat bukan hanya dari PAN, ada Demokrat, dan Golkar," kata Bara di Jakarta, Selasa (27/5/2013).
Bara juga mengakui faktor pasangan cagub-cawagub yang diusung mengalami kekalahan, lantaran kandidat yang ditawarkan tidak kuat. Namun, pihaknya akan evaluasi total apalagi jelang pemilu legislatif mendatang.
Banyak faktor, seperti dipilihnya kandidat yang ternyata tidak kuat, lalu jauh dari perkiraan. Ini harus evaluasi total mengingat jelang pemilihan legislatif," ungkap Bara.
Lanjut dia, kekalahan Pilkda Jateng suatu pelajaran berharga yang harus dibenahi karena ini juga akan berpengaruh untuk menentukan pemilihan presiden nanti.
"Jadi pelajaran PAN sendiri, tentunya kekalahan itu kita masih akan selidiki dan evaluasi," pungkas dia.
Dalam hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko unggul. Misalnya, dalam hitung cepat Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Ganjar-Heru teratas dengan perolehan suara 49,93 persen, disusul Bibit-Sudijono 30,15 persen, dan Hadi Prabowo-Don Murdono sebesar 19,92 persen.(Tnt/*)