Liputan6.com, Denpasar: Imbas peledakan di Hotel JW Marriott terasa di Bali. Enam jam setelah peristiwa itu terjadi, sedikitnya 1.500 wisatawan langsung meninggalkan Pulau Dewata melalui Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (5/8). Mereka bertolak menuju Tokyo, Seoul, Taiwan, dan sejumlah kota di Australia. Puncak keberangkatan terjadi antara pukul 19.00 hingga 21.00 WITA.
Menurut Kepala Angkasa Pura Bandara Internasional Ngurah Rai I Gusti Made Dhordy, angka keberangkatan orang asing cukup siginifikan. Bahkan, angka 1.500 relatif lebih besar dari angka keberangkatan sebelumnya. Kendati begitu, peledakan di Hotel JW Marriott belum mempengaruhi kunjungan wisata menuju Bali.
Ledakan bom juga membuat lantai saham berguncang. Panic selling sempat terjadi di bursa saham dan pasar valuta Jakarta, kemarin. Bahkan, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dilaporkan mencapai level terendah sepanjang 2003. Pemulihan IHSG dan rupiah diperkirakan akan memakan waktu lama jika kasus peledakan ini tak segera terungkap [baca: Bom Marriott, IHSG Mencapai Level Terendah].(ULF/Tim Liputan 6 SCTV)
Menurut Kepala Angkasa Pura Bandara Internasional Ngurah Rai I Gusti Made Dhordy, angka keberangkatan orang asing cukup siginifikan. Bahkan, angka 1.500 relatif lebih besar dari angka keberangkatan sebelumnya. Kendati begitu, peledakan di Hotel JW Marriott belum mempengaruhi kunjungan wisata menuju Bali.
Ledakan bom juga membuat lantai saham berguncang. Panic selling sempat terjadi di bursa saham dan pasar valuta Jakarta, kemarin. Bahkan, indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dilaporkan mencapai level terendah sepanjang 2003. Pemulihan IHSG dan rupiah diperkirakan akan memakan waktu lama jika kasus peledakan ini tak segera terungkap [baca: Bom Marriott, IHSG Mencapai Level Terendah].(ULF/Tim Liputan 6 SCTV)