Sukses

Sketsa Pemilik Kijang Peledak Marriott Akan Diedarkan

Siang ini, Mabes Polri akan mengeluarkan sketsa pemilik terakhir Toyota Kijang B 8752 SH yang meledak di Hotel Marriott. Identitas mobil maut dan pemilik terakhir mobil itu sudah diketahui.

Liputan6.com, Jakarta: Markas Besar Polri akan mengeluarkan sketsa wajah pembeli terakhir mobil Toyota Kijang B 8752 SH dari pemilik lama yang diduga kuat terkait bom di Hotel JW Marriott. Sketsa itu akan diumumkan di Jakarta, Rabu (6/8) siang.

Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Erwin Mappaseng mengatakan, polisi sudah megetahui identitas mobil maut tersebut, baik nomor polisi, nomor angka, dan nomor mesinnya. Setelah dicek lebih lanjut ke Samsat Lalu lintas Polda Metro Jaya, ternyata identitas mobil itu asli. "Artinya belum ada perubahan-perubahan yang signifikan terhadap bentuk, identitas, nomor angka, nomor mesin mobil itu. Artinya nomor angka, nomor mesin, dan plat nomor semuanya asli," kata Erwin.

Kemudian, dari hasil penyelidikan selanjutnya, ujar Erwin, Polri sudah mendapatkan nama pemilik terakhir mobil itu dan memeriksanya. "Yang bersangkutan menyatakan bahwa mobil itu telah dijual beberapa waktu yang lalu sebelum kasus peledakan itu kepada seseorang yang membeli dari pemilik terakhir. Ini yang sekarang sedang kita cari," kata dia.

Sementara itu, sejak tadi malam, polisi telah memeriksa puluhan orang. Namun pemeriksaan terfokus pada seseorang yang dicurigai, yaitu, satu dari dua pemilik Kijang yang meledak bersama sopirnya di pintu masuk Hotel Marriott. Sumber SCTV di Polda Metro Jaya mengatakan, saksi itu mengaku mobil tersebut baru saja dijual kepada seseorang yang masih belum diketahui identitasnya.

Hingga kini, Tim Laboratorium Forensik Polri masih memeriksa rongsokan mobil maut yang diduga Kijang buatan 1995-1996 itu. Polisi juga masih mencari kemungkinan adanya potongan tubuh manusia yang berserakan di antara puing-puing. Sebelumnya, di tempat kejadian perkara, polisi menemukan beberapa bagian mobil dan identitas yang cukup lengkap, di antaranya plat nomor mobil serta nomor mesinnya. Polisi juga telah memiliki sidik jari dari dua potongan tangan yang sama yang diduga kuat adalah potongan tubuh pelaku [baca: Kijang B 8752 SH Diduga Pembawa Bom].

Sementara itu, sejak pagi, ratusan warga berdatangan melihat lokasi pengeboman. Sementara itu, para buruh bangunan membantu polisi memasang pagar sekitar lima meter di TKP. Pembatas itu dibuat untuk menutup jalur masuk ke Hotel Marriott baik dari sisi timur maupun barat. Sekitar pukul 11.20 WIB puluhan anggota DPR meninjau lokasi. Menurut rencana, siang ini, Wakil Presiden Hamzah Haz juga akan melihat langsung lokasi pengeboman.

Di tempat yang sama, puluhan anggota Federasi Serikat Pekerja Mandiri mengutuk keras teror bom dengan sasaran penduduk sipil sebagai kejahatan serius yang tidak dapat diterima dengan alasan apapun. Kelompok ini beranggotakan pekerja yang tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali. Mereka adalah gabungan karyawan hotel, restoran, plasa, apartemen, catering, pariwisata dan lainnya. Forum ini juga meminta agar pemilik dan pengelola Hotel JW Marriott Jakarta tetap memperhatikan nasib dan kelangsungan hidup para pekerja. Mereka juga mendesak manajemen hotel tidak merasionalisasi serta mengebiri hak-hak para karyawan.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)