Belum lagi siuman setelah dihajar ratusan warganya, Lurah Payupatat, Prabumulih, Sumatera Selatan, Prana Desta, dicopot dari jabatannya. Pencopotan ini merupakan buntut amuk massa terkait isu penjualan lahan milik warga oleh Prana Desta.
Liputan 6 SCTV, Kamis (30/5/2013) memberitakan, tidak hanya Desta yang dicopot dari jabatannya. Pemkot Prabumulih juga mengganti Camat Prabumulih Barat Ibrahim. Pencopotan ini terkait dugaan jual beli tanah warga seluas 920 hektar oleh oknum aparat setempat.
Pelantikan kedua pejabat pengganti dilaksanakan di Kantor Walikota Prabumulih. Pemkot Prabumulih beralasan, pencopotan kedua pejabat ini agar aktivitas pemerintahan tetap berjalan.
Setelah penyerangan, pegawai Kelurahan Payupatat memang belum bisa bekerja lagi. Aktivitas lumpuh total. Kursi dan berkas-berkas terlihat masih berserakan. Kantor kelurahan pun masih diberi garis polisi.
Penyerangan warga terjadi pada Senin 27 Mei lalu. Kantor Kelurahan Payupatat menjadi sasaran amuk warga yang marah dengan dugaan penjual 920 hektar tanah warga untuk dijadikan perkebunan.
Akibatnya Kantor Lurah rusak parah sementara sang lurah dan seorang oknum pengusaha, 2 polisi, 1 anggota TNI, dan beberapa wartawan turut menjadi korban amuk massa. (Eks/Ism)
Liputan 6 SCTV, Kamis (30/5/2013) memberitakan, tidak hanya Desta yang dicopot dari jabatannya. Pemkot Prabumulih juga mengganti Camat Prabumulih Barat Ibrahim. Pencopotan ini terkait dugaan jual beli tanah warga seluas 920 hektar oleh oknum aparat setempat.
Pelantikan kedua pejabat pengganti dilaksanakan di Kantor Walikota Prabumulih. Pemkot Prabumulih beralasan, pencopotan kedua pejabat ini agar aktivitas pemerintahan tetap berjalan.
Setelah penyerangan, pegawai Kelurahan Payupatat memang belum bisa bekerja lagi. Aktivitas lumpuh total. Kursi dan berkas-berkas terlihat masih berserakan. Kantor kelurahan pun masih diberi garis polisi.
Penyerangan warga terjadi pada Senin 27 Mei lalu. Kantor Kelurahan Payupatat menjadi sasaran amuk warga yang marah dengan dugaan penjual 920 hektar tanah warga untuk dijadikan perkebunan.
Akibatnya Kantor Lurah rusak parah sementara sang lurah dan seorang oknum pengusaha, 2 polisi, 1 anggota TNI, dan beberapa wartawan turut menjadi korban amuk massa. (Eks/Ism)