Liputan6.com, Jakarta: Edy Heriyanto, 40 tahun, korban tewas ke-11 ledakan bom di Hotel JW Marriott, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa silam, dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Tanahabang, Jakarta Pusat, Ahad (10/8) petang. Dengan kematian Edy ini berarti sopir Taksi Silver Bird yang meninggal dalam kasus bom yang sama menjadi lima orang.
Edy meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sejak Selasa silam, dia dirawat di sana. Sekujur tubuhnya luka bakar serius. Saat bom meledak, Edy bersama empat rekannya dari Silver Bird yang juga tewas, sedang menunggu penumpang di depan lobi Hotel Marriott [baca: Korban Tewas Bom Marriott Menjadi 11 Orang].
Dua putri almarhum turut mengantar jenazah ke pemakaman. Putri sulung korban sempat menangis histeris. Sedangkan istri almarhum tidak bisa ikut karena tiba-tiba pingsan. Puluhan pengemudi taksi dari Grup Blue Bird juga mengiring kepergian Edy ke peraduan terakhirnya.
Sebelumnya, puluhan rekan Edy sesama sopir mendatangi kamar jenazah RSCM untuk berbela sungkawa. Mereka terlihat emosional dan mengutuk pengeboman Hotel Marriott yang banyak memakan korban jiwa orang-orang kecil. "Kami ini pengemudi, orang kecil. Kasihan keluarga mereka, anak-anak mereka," kata Heri, sopir Silver Bird juga. Manajemen Blue Bird berjanji akan menanggung biaya pendidikan anak-anak keluarga korban.(YYT/Miko Toro dan Christiyanto)
Edy meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Sejak Selasa silam, dia dirawat di sana. Sekujur tubuhnya luka bakar serius. Saat bom meledak, Edy bersama empat rekannya dari Silver Bird yang juga tewas, sedang menunggu penumpang di depan lobi Hotel Marriott [baca: Korban Tewas Bom Marriott Menjadi 11 Orang].
Dua putri almarhum turut mengantar jenazah ke pemakaman. Putri sulung korban sempat menangis histeris. Sedangkan istri almarhum tidak bisa ikut karena tiba-tiba pingsan. Puluhan pengemudi taksi dari Grup Blue Bird juga mengiring kepergian Edy ke peraduan terakhirnya.
Sebelumnya, puluhan rekan Edy sesama sopir mendatangi kamar jenazah RSCM untuk berbela sungkawa. Mereka terlihat emosional dan mengutuk pengeboman Hotel Marriott yang banyak memakan korban jiwa orang-orang kecil. "Kami ini pengemudi, orang kecil. Kasihan keluarga mereka, anak-anak mereka," kata Heri, sopir Silver Bird juga. Manajemen Blue Bird berjanji akan menanggung biaya pendidikan anak-anak keluarga korban.(YYT/Miko Toro dan Christiyanto)