Liputan6.com, Surabaya: Sekitar 200 pejuang veteran dan warga mengecat Jembatan Merah, Surabaya, Jawa Timur, Ahad (10/8). Bakti sosial ini dilakukan agar jembatan yang tampak kumuh menjadi kelihatan terawat menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus mendatang.
Menurut seorang pejuang veteran, kegiatan ini mengingatkan pada masa lampau saat berjuang melawan pasukan Inggris. Seperti diketahui, pada 10 November 1945, terjadi pertempuran sengit di Surabaya, termasuk di sekitar Jembatan Merah, yang mengakibatkan komandan pasukan Inggris Jenderal Mallabi tewas.
Semangat heroisme para pejuang itulah yang menjadikan Surabaya pantas disebut sebagai Kota Pahlawan. Para pejuang mengharapkan, melalui peninggalan bersejarah ini generasi muda bisa merenungkan bahwa kemerdekaan negeri ini dicapai dengan pertumpahan darah para pahlawan.
Belum lama berselang, puluhan pejuang veteran berkumpul di Jakarta. Mereka merayakan ulang tahun keenam Legiun Veteran Perang Dunia II sambil bernostalgia sesama anggota. Dalam pertemuan itu, para pejuang veteran mengungkapkan kekecewaan terhadap pemerintah yang terkesan melupakan jasa-jasa mereka saat memperjuangkan kemerdekaan [baca: Veteran PD II, Legiun yang Terlupakan].(ZAQ/Muhammad Khodim)
Menurut seorang pejuang veteran, kegiatan ini mengingatkan pada masa lampau saat berjuang melawan pasukan Inggris. Seperti diketahui, pada 10 November 1945, terjadi pertempuran sengit di Surabaya, termasuk di sekitar Jembatan Merah, yang mengakibatkan komandan pasukan Inggris Jenderal Mallabi tewas.
Semangat heroisme para pejuang itulah yang menjadikan Surabaya pantas disebut sebagai Kota Pahlawan. Para pejuang mengharapkan, melalui peninggalan bersejarah ini generasi muda bisa merenungkan bahwa kemerdekaan negeri ini dicapai dengan pertumpahan darah para pahlawan.
Belum lama berselang, puluhan pejuang veteran berkumpul di Jakarta. Mereka merayakan ulang tahun keenam Legiun Veteran Perang Dunia II sambil bernostalgia sesama anggota. Dalam pertemuan itu, para pejuang veteran mengungkapkan kekecewaan terhadap pemerintah yang terkesan melupakan jasa-jasa mereka saat memperjuangkan kemerdekaan [baca: Veteran PD II, Legiun yang Terlupakan].(ZAQ/Muhammad Khodim)