Puluhan ribu anggota Hizbut Tahrir menggelar Muktamar Khilafah 2013 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Lebih dari 100 ribu orang menghadiri acara ini dari berbagai daerah. Hizbut Tahrir juga mengkritisi pemerintahan.
"Kami menyerukan kepada seluruh umat Islam, khususnya para pemimpin ormas, organisasi politik, ulama, wakil rakyat, anggota TNI atau Polri, cendekiawan, pengusaha, dan semua umat muslim Indonesia sungguh-sungguh mengamalkan syariah dan berjuang bagi tegaknya syariah di negeri ini," ujar juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto, GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (2/6/2013).
Acara yang mengambil tema 'Perubahan Besar Dunia Menuju Khalifah' ini, kata dia, diharapkan dapat mengingatkan umat Islam di Indonesia bahwa perubahan adalah suatu keniscayaan. Akan tetapi perubahan tanpa arah yang benar tidak akan memberi manfaat seperti yang terjadi selama ini di negeri ini.
Ismail menyerukan kepada pemerintah untuk memandang acara ini sebagai bagian dari ekspresi dan aspirasi umat Islam yang dijamin undang-undang.
"Melihat kondisi saat ini di mana umat Muslim bagaikan anak ayam kehilangan induknya, tak punya arah dan rumah pula. Persoalan terjadi menimpa umat di mana-mana. Maka Mukhtamar Khilafah ini menjadi momen penting untuk kembali mengingatkan semua umat Muslim di dunia, khususnya di Indonesia," ucap Ismail. Â
Sepanjang bulan Mei hingga Juni 2013, Hizbut Tahrir Indonesia akan menyelenggarakan Muktamar Khilafah di 31 kota di seluruh Indonesia. Hari ini merupakan puncak rangkaian acara Muktamar Khilafah.
Selain orasi, acara ini juga diwarnai dengan testimoni dari sejumlah tokoh pejuang khilafah dari Yaman, Lebanon, Inggris, dan dari mancanegara lainya. (Ism/Ndy)
"Kami menyerukan kepada seluruh umat Islam, khususnya para pemimpin ormas, organisasi politik, ulama, wakil rakyat, anggota TNI atau Polri, cendekiawan, pengusaha, dan semua umat muslim Indonesia sungguh-sungguh mengamalkan syariah dan berjuang bagi tegaknya syariah di negeri ini," ujar juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto, GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (2/6/2013).
Acara yang mengambil tema 'Perubahan Besar Dunia Menuju Khalifah' ini, kata dia, diharapkan dapat mengingatkan umat Islam di Indonesia bahwa perubahan adalah suatu keniscayaan. Akan tetapi perubahan tanpa arah yang benar tidak akan memberi manfaat seperti yang terjadi selama ini di negeri ini.
Ismail menyerukan kepada pemerintah untuk memandang acara ini sebagai bagian dari ekspresi dan aspirasi umat Islam yang dijamin undang-undang.
"Melihat kondisi saat ini di mana umat Muslim bagaikan anak ayam kehilangan induknya, tak punya arah dan rumah pula. Persoalan terjadi menimpa umat di mana-mana. Maka Mukhtamar Khilafah ini menjadi momen penting untuk kembali mengingatkan semua umat Muslim di dunia, khususnya di Indonesia," ucap Ismail. Â
Sepanjang bulan Mei hingga Juni 2013, Hizbut Tahrir Indonesia akan menyelenggarakan Muktamar Khilafah di 31 kota di seluruh Indonesia. Hari ini merupakan puncak rangkaian acara Muktamar Khilafah.
Selain orasi, acara ini juga diwarnai dengan testimoni dari sejumlah tokoh pejuang khilafah dari Yaman, Lebanon, Inggris, dan dari mancanegara lainya. (Ism/Ndy)