Sukses

Ribuan Pengungsi Aceh Utara Pulang Kampung

Lebih dari 1.700 pengungsi asal Desa Teupin Resep, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, yang ada di Desa Reulet, pulang kampung. Sebagian barang dan rumah pengungsi dirusak orang tak bertanggung jawab.

Liputan6.com, Aceh Utara: Arus pemulangan para pengungsi di Tanah Rencong sudah digelar. Sebanyak lebih dari 1.700 pengungsi asal Desa Teupin Resep, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, yang ada di pengungsian Desa Reulet, Kecamatan Dewantara, akhirnya pulang kampung, Selasa (12/8) siang. Mereka kembali ke desa asal dengan sejumlah truk dan bus sekolah yang disediakan pemerintah daerah setempat. Sebelum meninggalkan tempat pengungsian, sebagian warga dibekali kartu tanda penduduk Merah Putih. Sedangkan bagi yang belum memiliki KTP baru, dianjurkan segera membuat di kantor kecamatan desa mereka. Di samping itu, setiap kepala keluarga pengungsi juga dibekali 15 kilogram beras.

Warga Desa Teupin Resep memang diperintahkan mengungsi oleh TNI, 42 hari silam. Kala itu, TNI hendak melakukan operasi militer untuk memisahkan warga dengan Gerakan Aceh Merdeka. Setelah dirasa steril, kini mereka diperintahkan kembali ke desa asal.

Sayang, perasaan gembira para pengungsi Aceh yang diperbolehkan pulang ke daerah asalnya, tak melulu menjadi kebahagiaan tak terperi. Itu terjadi ketika mereka baru saja kembali di rumah. Para bekas pengungsi itu mendapati harta bendanya hilang atau rumahnya dirusak orang-orang tak bertanggung jawab.

Nyonya Zainabon, warga Desa Teupin, Aceh Utara, misalnya, tidak bisa menyimpan kecewaannya ketika mengetahui sejumlah barang miliknya raib. Kompor, persediaan beras, alat-alat pertanian, dan hewan ternak lenyap tak berbekas. Wanita ini bersama ribuan warga sedesanya mengungsi selama 42 hari setelah aparat TNI menggelar Operasi Militer [baca: Ribuan Warga Aceh Utara Kembali Mengungsi].

Kekecewaan serupa juga dialami warga Desa Meteungoh, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireun yang mengungsi sejak 28 hari silam. Mereka tak cuma kehilangan harta benda, rumah sebagian penduduk pun dirusak orang-orang tak bertanggung jawab. Sejauh ini belum ada tindakan dari pemerintah setempat untuk mengganti harta benda warga yang hilang.(DEN/Tim Liputan 6 SCTV)