Tak hanya spanduk yang berisi penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang ramai dipasang di sejumlah daerah. Belakangan, spanduk yang mendukung kebijakan kenaikan harga BBM juga marak di sejumlah daerah. Perang spanduk dimulai.
Liputan 6 SCTV, Kamis (6/6/2013) memberitakan, spanduk-spanduk yang mendukung itu bersanding dengan spanduk yang menentang kenaikan harga BBM. Spanduk dari Aliansi Rakyat untuk SBY (Arus) terpasang di beberapa ruas jalan protokol di Jakarta, isinya dengan tegas mendukung rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
Sebelumnya, spanduk penolakan kenaikan harga BBM banyak ditebar oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sejumlah elitenya tengah terjerat kasus korupsi daging sapi.
Sikap PKS ini tentu mengundang pertanyaan dari Koalisi Setgab yang sepakat dengan kenaikan harga BBM. Komentar yang menyesalkan sikap PKS ini berdatangan dari politisi partai yang tergabung dalam koalisi.
Pemerintah rencananya menaikkan harga BBM karena subsidi sudah terlalu besar, membangkak hingga Rp 100 triliun lebih. Pemerintah menilai, jika terus dibiarkan, akan buruk bagi pembangunan. (Eks/Sss)
Liputan 6 SCTV, Kamis (6/6/2013) memberitakan, spanduk-spanduk yang mendukung itu bersanding dengan spanduk yang menentang kenaikan harga BBM. Spanduk dari Aliansi Rakyat untuk SBY (Arus) terpasang di beberapa ruas jalan protokol di Jakarta, isinya dengan tegas mendukung rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
Sebelumnya, spanduk penolakan kenaikan harga BBM banyak ditebar oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sejumlah elitenya tengah terjerat kasus korupsi daging sapi.
Sikap PKS ini tentu mengundang pertanyaan dari Koalisi Setgab yang sepakat dengan kenaikan harga BBM. Komentar yang menyesalkan sikap PKS ini berdatangan dari politisi partai yang tergabung dalam koalisi.
Pemerintah rencananya menaikkan harga BBM karena subsidi sudah terlalu besar, membangkak hingga Rp 100 triliun lebih. Pemerintah menilai, jika terus dibiarkan, akan buruk bagi pembangunan. (Eks/Sss)