Pesawat Merpati jenis MA 60 dengan nomor penerbangan MZ 6517 rute Bajawa-Kupang mengalami hard landing di runway 07 Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur, sekitar pukul 09.40 Wita.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Herry Bakti, pesawat tersebut dikemudi oleh Pilot Kapten Aditya Prio Joewono dan Co-Pilot Au Yong Vun Pin. Co-Pilot asal Korea Selatan itu masih magang.
"Co-Pilotnya ini merupakan warga negara Korea Selatan," kata Herry dalam jumpa pers di Kemenhub, Jakarta, Senin (10/6/2013).
Co-Pilot Au Yong, lanjut Herry, masih dalam training. Dia sendiri baru 3 bulan magang di pesawat Merpati. "Baru 3 bulan di Merpati. Masih training, jadi masih didampingi," imbuhnya.
Herry mengaku belum menerima laporan detil Au Yong terkait pengalamannya terbang. Namun untuk Kapten Aditya, Herry menjamin telah memiliki jam terbang yang mumpuni.
"Belum dapat datanya yang Co-Pilot. Tapi kalau pilotnya, dia sudah cukup. Karena dia sudah kapten, pasti jam terbangnya sudah tinggi," ujarnya.
Pesawat Merpati Saat itu pesawat membawa 45 penumpang dewasa, 1 penumpang bayi, dan 4 kru pesawat.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun 20 orang mengalami luka ringan. Sedangkan 5 orang lainnya termasuk kapten pilot pesawat mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke RSU WZ Yohanes Kupang.
Menurut rencana pesawat tersebut selanjutnya akan menerbangi rute Kupang–Waingapu PP dan Kupang–Alor PP. (Frd)
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Herry Bakti, pesawat tersebut dikemudi oleh Pilot Kapten Aditya Prio Joewono dan Co-Pilot Au Yong Vun Pin. Co-Pilot asal Korea Selatan itu masih magang.
"Co-Pilotnya ini merupakan warga negara Korea Selatan," kata Herry dalam jumpa pers di Kemenhub, Jakarta, Senin (10/6/2013).
Co-Pilot Au Yong, lanjut Herry, masih dalam training. Dia sendiri baru 3 bulan magang di pesawat Merpati. "Baru 3 bulan di Merpati. Masih training, jadi masih didampingi," imbuhnya.
Herry mengaku belum menerima laporan detil Au Yong terkait pengalamannya terbang. Namun untuk Kapten Aditya, Herry menjamin telah memiliki jam terbang yang mumpuni.
"Belum dapat datanya yang Co-Pilot. Tapi kalau pilotnya, dia sudah cukup. Karena dia sudah kapten, pasti jam terbangnya sudah tinggi," ujarnya.
Pesawat Merpati Saat itu pesawat membawa 45 penumpang dewasa, 1 penumpang bayi, dan 4 kru pesawat.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, namun 20 orang mengalami luka ringan. Sedangkan 5 orang lainnya termasuk kapten pilot pesawat mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke RSU WZ Yohanes Kupang.
Menurut rencana pesawat tersebut selanjutnya akan menerbangi rute Kupang–Waingapu PP dan Kupang–Alor PP. (Frd)