Sukses

[VIDEO] Redam Kerbau Ngamuk, Mas Kawin ala Desa Sidigede

Lazimnya mahar atau mas kawin, di Desa Sidigede, Jepara, keluarga mempelai pria harus menaklukkan kerbau yang mengamuk.

Lazimnya mahar atau mas kawin dalam sebuah pernikahan berupa uang, perhiasan emas, atau pakaian yang mewah. Namun di Jepara, Jawa Tengah, ada tradisi unik yaitu keluarga mempelai pria menaklukkan kerbau yang mengamuk.

Seperti suara petasan yang mengagetkan dan membuat marah seekor kerbau jantan yang diikat di halaman rumah Sugiyanto, warga Desa Sididege, Welahan, Jepara. Meski sudah diikat di beberapa sisi, kerbau gemuk itu terus mengamuk dan mencoba menyerang orang-orang. Belasan orang yang memegang tali pengikat kerbau sempat kewalahan.

Kerbau akhirnya bisa ditenangkan dan diarak ke rumah Sri Wahyuni, calon istri Sugiyanto. Hari ini memang adalah hari pernikahan Sugiyanto dan Sri Wahyuni. Dan kerbau jantan itu adalah maharnya.

setelah sempat tenang, di tengah jalan kerbau kembali mengamuk dan memaksa orang-orang waspada penuh. Warga baru bernapas lega setelah kerbau bisa digiring sampai halaman rumah mempelai perempuan.

Dengan sampainya kerbau ke rumah mempelai perempuan, Sugiyanto berhasil menunjukkan kejantanan dan martabat keluarganya di mata keluarga calon istri.

Menaklukkan kerbau mengamuk adalah tradisi dalam prosesi pernikahan di Desa Sidigede. Tradisi ini berakar dari hikayat Jaka Tingkir, pemuda desa yang berhasil menaklukan seekor kerbau gila dan diangkat jadi panglima kerajaan hingga bisa menikahi putri Raja Demak.

Selain menaklukkan kerbau sebagai mahar, dalam tradisi pasrahan pengantin di Desa Sidigede, mempelai pria juga membawa seperangkat peralatan memasak serta lemari  jati.

Dulu, mempelai pria Desa Sidigede yang akan mempersunting gadis selalu membawa kerbau berukuran besar. Kini, seiring perjalanan waktu dan kian mahalnya harga kerbau, hanya warga kaya saja yang masih menjalankan tradisi pasrahan dengan mengarak kerbau yang mengamuk. (Ado)
    Video Terkini