Bersama Gubernur DKI Jakarta Jokowi, Wagub Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok harus berjalan jauh untuk mengarak tumpeng HUT ke-486 DKI Jakarta, Sabtu 22 Juni lalu. Dari Balaikota, kedua lelaki ini menahan peluhnya menuju Monumen Nasional (Monas) hingga ke bundaran Hotel Indonesia.
Meski lelah, justru itulah momen menarik bagi Ahok. Sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, tak henti-hentinya Jokowi melemparkan candaan pada Ahok.
"Luar biasa itu Pak Jokowi. Sempat-sempatnya bercanda lagi. Dia bilang semua asam urat-kolestrol bisa hilang itu. Semua penyakit macam-macam hilang, kata dia. Mana kalau jalan, dia cepat lagi," kenang Ahok sembari tertawa di Balaikota, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Tak cukup di situ. Meski sudah berjalan jauh sepanjang malam, keesokan paginya sekitar pukul 06.30 WIB, Jokowi justru mengajak Ahok untuk menghadiri lomba lari maraton 10 kilometer, 'Jakarta International 10 K 2013'. Dengan dalih kesehatan, Ahok pun menolak ajakan tersebut.
"Pagi, ngajak saya lari. Saya bilang gini, 'Pak berat saya 90 Kg ke atas. Kalau saya lari takut lututnya. Kalau dokter kasih saran itu sudah nggak boleh. Di atas 80 kg itu lebih baik jangan lari. Nggak tahan,'. Tapi kalau dia (Jokowi) lari, aku sih ikutin," ujar Ahok masih sembari tertawa.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku, berjalan kaki dalam jarak jauh bukanlah hal yang asing baginya. Dia sudah terbiasa berjalan di tambang tempat proyek usahanya. "Saya sih biasa. Saya orang tambang," tuturnya.
"Jalan yang capek itu naik tangga, jalan sambil ngomong. Karena kita itu nggak bisa atur napas. Kalau jalan cuma sambil senyum-senyum, masih oke. Hehehe," pungkas Ahok. (Ndy/Riz)
Meski lelah, justru itulah momen menarik bagi Ahok. Sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, tak henti-hentinya Jokowi melemparkan candaan pada Ahok.
"Luar biasa itu Pak Jokowi. Sempat-sempatnya bercanda lagi. Dia bilang semua asam urat-kolestrol bisa hilang itu. Semua penyakit macam-macam hilang, kata dia. Mana kalau jalan, dia cepat lagi," kenang Ahok sembari tertawa di Balaikota, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Tak cukup di situ. Meski sudah berjalan jauh sepanjang malam, keesokan paginya sekitar pukul 06.30 WIB, Jokowi justru mengajak Ahok untuk menghadiri lomba lari maraton 10 kilometer, 'Jakarta International 10 K 2013'. Dengan dalih kesehatan, Ahok pun menolak ajakan tersebut.
"Pagi, ngajak saya lari. Saya bilang gini, 'Pak berat saya 90 Kg ke atas. Kalau saya lari takut lututnya. Kalau dokter kasih saran itu sudah nggak boleh. Di atas 80 kg itu lebih baik jangan lari. Nggak tahan,'. Tapi kalau dia (Jokowi) lari, aku sih ikutin," ujar Ahok masih sembari tertawa.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku, berjalan kaki dalam jarak jauh bukanlah hal yang asing baginya. Dia sudah terbiasa berjalan di tambang tempat proyek usahanya. "Saya sih biasa. Saya orang tambang," tuturnya.
"Jalan yang capek itu naik tangga, jalan sambil ngomong. Karena kita itu nggak bisa atur napas. Kalau jalan cuma sambil senyum-senyum, masih oke. Hehehe," pungkas Ahok. (Ndy/Riz)