Demonstrasi karyawan kontrak PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Line Jabodetabek (KCJ) berlangsung ricuh. Polisi terpaksa membubarkan paksa massa yang berjumlah sekitar 200 orang itu karena memaksa masuk ke kantor direksi PT KCJ.
Pantauan Liputan6.com, demonstrasi berlangsung ricuh saat massa mencoba memaksa masuk ke kantor direksi di lantai 2 Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2013).
Awalnya hanya terjadi saling dorong antara polisi bertameng dan berkayu rotan itu dengan demonstran. Tiba-tiba ada lemparan batu dari arah demonstran ke kerumunan polisi. Bentrokan pun pecah.
Polisi memukuli demonstran yang sudah berhadapan. Lemparan batu dari arah polisi juga terlihat. Terakhir, polisi melontarkan gas air mata ke arah demonstran yang hanya berjarak sekitar 2 meter itu.
Alhasil, demonstran yang menuntut status karyawan tetap itu kocar-kacir. Massa berlari tak berarah. Belum diketahui ada berapa korban luka akibat kericuhan demonstran siang ini. Polisi langsung membentuk barikade keamanan di Stasiun Juanda.
Aksi yang dilakukan demonstran ini menuntut kenaikan status karyawan. Aksi ini sempat mengganggu layanan penumpang di beberapa stasiun.
"Ada yang sudah bekerja 13 tahun. Ada yang sudah 16 tahun. Tapi mereka masih outsourcing yang sampai sekarang belum jadi karyawan tetap," kata Koordinator Aksi, Acril Prasetyo, saat berbincang dengan Liputan6.com di halaman kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat. (Ism/Mut)
Pantauan Liputan6.com, demonstrasi berlangsung ricuh saat massa mencoba memaksa masuk ke kantor direksi di lantai 2 Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2013).
Awalnya hanya terjadi saling dorong antara polisi bertameng dan berkayu rotan itu dengan demonstran. Tiba-tiba ada lemparan batu dari arah demonstran ke kerumunan polisi. Bentrokan pun pecah.
Polisi memukuli demonstran yang sudah berhadapan. Lemparan batu dari arah polisi juga terlihat. Terakhir, polisi melontarkan gas air mata ke arah demonstran yang hanya berjarak sekitar 2 meter itu.
Alhasil, demonstran yang menuntut status karyawan tetap itu kocar-kacir. Massa berlari tak berarah. Belum diketahui ada berapa korban luka akibat kericuhan demonstran siang ini. Polisi langsung membentuk barikade keamanan di Stasiun Juanda.
Aksi yang dilakukan demonstran ini menuntut kenaikan status karyawan. Aksi ini sempat mengganggu layanan penumpang di beberapa stasiun.
"Ada yang sudah bekerja 13 tahun. Ada yang sudah 16 tahun. Tapi mereka masih outsourcing yang sampai sekarang belum jadi karyawan tetap," kata Koordinator Aksi, Acril Prasetyo, saat berbincang dengan Liputan6.com di halaman kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat. (Ism/Mut)