Pemerintah mulai menyalurkan program kompensasi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di berbagai kantor pos di Jakarta. Dalam proses pendistribusiannya, warga mengaku pembagian BLSM mengalami masalah.
Admini (41), salah satu warga penerima BLSM mengatakan, pembagian yang dilakukan di Kantor Pos Jatinegara dinilai amburadul. Hal itu dilihat dari antrean yang mengular sampai ke jalan. Bahkan buntut antrean sampai ke rumah sakit yang jaraknya sekitar 300 meter dari kantor pos.
"Tadi sampai sini sudah penuh, antre sampai rumah sakit. Baru dapat nomor antrean," kata Admini di Kantor Pos Jatinegara, Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Admini yang sudah datang sejak pukul 09.00 WIB terpaksa menunggu begitu lama karena nomor antrean belum juga disebutkan. "Saya dapat nomor 105 gelombang kedua," ujar warga Jalan Pisangan Baru, Gang Sakip, RT 005/10 Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur.
Admini menuturkan, pembacaan nomor antrean pun dinilai rancu. Petugas mengatakan, antrean akan diulang kembali nomornya jika sudah mencapai 700. Tapi, nyatanya petugas terus memanggil nomor antrean yang lebih dari 700.
"Itu dengar deh, sudah 700 lebih. Katanya kala sudah 700 mau diulang dari satu lagi," keluhnya.
Ibu tiga anak ini mengaku pasrah walaupun hanya mendapat bantuan sebesar Rp 300 ribu untuk 2 bulan. "Ya dicukup-cukupinlah, walaupun kurang juga," terang Admini.
Sementara, Kepala Kantor Pos Jatinegara, Moly Sulistiyo mengatakan, pendistribusian BLSM sejauh ini berjalan lancar. Tidak ada keluhan ataupun kesalahan data seperti yang terjadi di daerah lain. (Frd/Mut)
Admini (41), salah satu warga penerima BLSM mengatakan, pembagian yang dilakukan di Kantor Pos Jatinegara dinilai amburadul. Hal itu dilihat dari antrean yang mengular sampai ke jalan. Bahkan buntut antrean sampai ke rumah sakit yang jaraknya sekitar 300 meter dari kantor pos.
"Tadi sampai sini sudah penuh, antre sampai rumah sakit. Baru dapat nomor antrean," kata Admini di Kantor Pos Jatinegara, Jakarta, Rabu (26/6/2013).
Admini yang sudah datang sejak pukul 09.00 WIB terpaksa menunggu begitu lama karena nomor antrean belum juga disebutkan. "Saya dapat nomor 105 gelombang kedua," ujar warga Jalan Pisangan Baru, Gang Sakip, RT 005/10 Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur.
Admini menuturkan, pembacaan nomor antrean pun dinilai rancu. Petugas mengatakan, antrean akan diulang kembali nomornya jika sudah mencapai 700. Tapi, nyatanya petugas terus memanggil nomor antrean yang lebih dari 700.
"Itu dengar deh, sudah 700 lebih. Katanya kala sudah 700 mau diulang dari satu lagi," keluhnya.
Ibu tiga anak ini mengaku pasrah walaupun hanya mendapat bantuan sebesar Rp 300 ribu untuk 2 bulan. "Ya dicukup-cukupinlah, walaupun kurang juga," terang Admini.
Sementara, Kepala Kantor Pos Jatinegara, Moly Sulistiyo mengatakan, pendistribusian BLSM sejauh ini berjalan lancar. Tidak ada keluhan ataupun kesalahan data seperti yang terjadi di daerah lain. (Frd/Mut)