Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan, pembangunan monorel untuk rute blue line dan green line telah menghabiskan biaya senilai Rp 8 Triliun. Pria yang karib disapa Jokowi ini pun meminta, agar pembangunannya segera dilaksanakan.
"Untuk green line dan dan blue line anggarannya Rp 8 triliun. Kalau kapan mulai pelaksanaannya saya serahkan pada investor. Mau seminggu lagi, silakan, kalau saya sih maunya sekarang," ujar Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, (26/6/2013).
Selain itu Jokowi juga mengungkapkan, agar pembangunan monorel tersebut tidak tertunda seperti pembangunan sebelumnya pada tahun 2007 lalu. Untuk itu, pihaknya akan melakukan pengawalan dan mengawasi jalannya pembangunan tersebut agar sesuai target yaitu 3 tahun.
"Ini kan yang membangun swasta. Nanti akan ada manajemen kontrol. Kami akan ikut mengawasi sehingga bisa selesai tepat waktu," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, keputusan untuk melanjutkan pembangunan monorel tersebut diambil karena pembangunan tersebut sudah memakan waktu yang cukup lama, sejak masa gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Ia pun berharap, agar masyarakat mempunyai transportasi massal yang modern dan terjangkau.
Sedangkan mengenai pengaturan lalu lintas bila proses pengerjaan monorel telah dimulai, Jokowi menyatakan, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Perhubungan dan Polda Metro Jaya.
"Nanti itu urusannya dengan Dinas Perhubungan dan Ditlantas Polda untuk mengatur manajemen trafic-nya. Ya kalau ditanya apakah masyarakat terganggu, ya pasti. Tapi ini kan dalam rangka pembangunan Jakarta ke depan," papar Jokowi.
Pembangunan MRT di rute green and blue line telah direstui Jokowi pada Rabu siang. Rute blue line, yakni Taman Anggrek-Kampung Melayu dan rute green line adalah Sudirman-Dukuh Atas hingga Pejompongan.
"Pada siang ini dengan mengucap bismillahhirrahmanirrahim, saya ingin menyampaikan bahwa pembangunan monorel di Jakarta oleh PT Jakarta Monorail sudah saya tanda tangani dan dapat dilanjutkan kembali," ujar Jokowi di silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. (Tnt/Mut)
"Untuk green line dan dan blue line anggarannya Rp 8 triliun. Kalau kapan mulai pelaksanaannya saya serahkan pada investor. Mau seminggu lagi, silakan, kalau saya sih maunya sekarang," ujar Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, (26/6/2013).
Selain itu Jokowi juga mengungkapkan, agar pembangunan monorel tersebut tidak tertunda seperti pembangunan sebelumnya pada tahun 2007 lalu. Untuk itu, pihaknya akan melakukan pengawalan dan mengawasi jalannya pembangunan tersebut agar sesuai target yaitu 3 tahun.
"Ini kan yang membangun swasta. Nanti akan ada manajemen kontrol. Kami akan ikut mengawasi sehingga bisa selesai tepat waktu," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, keputusan untuk melanjutkan pembangunan monorel tersebut diambil karena pembangunan tersebut sudah memakan waktu yang cukup lama, sejak masa gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Ia pun berharap, agar masyarakat mempunyai transportasi massal yang modern dan terjangkau.
Sedangkan mengenai pengaturan lalu lintas bila proses pengerjaan monorel telah dimulai, Jokowi menyatakan, pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Perhubungan dan Polda Metro Jaya.
"Nanti itu urusannya dengan Dinas Perhubungan dan Ditlantas Polda untuk mengatur manajemen trafic-nya. Ya kalau ditanya apakah masyarakat terganggu, ya pasti. Tapi ini kan dalam rangka pembangunan Jakarta ke depan," papar Jokowi.
Pembangunan MRT di rute green and blue line telah direstui Jokowi pada Rabu siang. Rute blue line, yakni Taman Anggrek-Kampung Melayu dan rute green line adalah Sudirman-Dukuh Atas hingga Pejompongan.
"Pada siang ini dengan mengucap bismillahhirrahmanirrahim, saya ingin menyampaikan bahwa pembangunan monorel di Jakarta oleh PT Jakarta Monorail sudah saya tanda tangani dan dapat dilanjutkan kembali," ujar Jokowi di silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. (Tnt/Mut)