Sukses

Tiket Elektrik Multi-Trip KRL, PT KCJ: Kami Tak Endapkan Saldo

PT KCJ memastikan penumpang akan untung dengan menggunakan tiket elektronik ini.

PT Kereta Api Commuter Jabodetabek memastikan penumpang akan untung dengan menggunakan tiket elektronik, baik single trip yang digunakan untuk sekali jalan maupun multitrip yang bisa digunakan untuk beberapa kali perjalanan. PT KCJ juga tidak mengendapkan saldo para penumpang yang memegang kartu elektronik multitrip.

"Jadi tidak ada pengendapan saldo. Bisa dicairkan kapanpun di manapun. Bisa dipakai orang lain juga bisa. Kami mengutamakan pelayanan, keuntungan untuk penumpang dulu," kata Dirut KCJ Ignatius Tri Handoyo di Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Pada prinsipnya, Tri menjelaskan, penggunaan tiket single trip dengan multitrip tidak ada perbedaan. Misalnya saja saat melalui gate in, penumpang tetap harus melakukan tap (menempelkan) kartu singel dan multitrip pada perangkat gate di pintu masuk.

Yang berbeda hanyalah saat penumpang akan ke luar stasiun tujuan. Penumpang harus memasukkan kartu single trip ke slot kartu yang tersedia di gate out. Sementara untuk kartu multitrip penumpang tidak perlu memasukkan kartu ke dalam slot, dan hanya perlu kembali melakukan tap out pada perangkat gate di pintu keluar dan membawa kembali kartu tersebut.

"Dengan kartu multitrip, setiap akan melakukan perjalanan KRL, penumpang tak perlu lagi mengantre di loket selama masih ada saldo minimum Rp 7.000. Penumpang bisa langsung tap ini pada gate pintu masuk," jelasnya.

Untuk pengisian ulang saldo pada kartu multitrip, penumpang dapat melakukan isi ulang atau top up pada loket stasiun di Jabodetabek dengan pilihan nominal mulai Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, Rp 100.000, atau Rp 200.000. Bahkan bisa mencapai saldo maksimal Rp 1 juta.

"Kartu multitrip juga tidak memiliki masa kadaluwarsa, seluruh saldo yang ada pada kartu tersebut dapat digunakan tanpa batas waktu, sehingga pengguna tidak perlu khawatir saldo yang ada pada kartu akan hangus dalam jangka waktu tertentu jika tak digunakan," paparnya.

Penerapan kartu elektronik ini yang akan berlaku pada 1 Juli mendatang ini juga akan diikuti dengan penerapan tarif progresif bersubsidi. Dengan penerapan tarif progresif, seluruh harga tiket untuk perjalanan KRL dipastikan jauh lebih murah. "Pengguna jasa KRL hanya perlu membayar Rp 2.000 untuk 5 stasiun pertama dan Rp 500 untuk setiap tiga stasiun selanjutnya," ujarnya.

Kartu Perdana

Untuk dapat memiliki kartu perdana multi trip ini masyarakat hanya perlu membayar kartu perdana seharga Rp 20.000, ditambah saldo perdana Rp 13.000. "Penumpang bisa langsung menggunakan kartu ini. Yang Rp 20.000 hanya untuk biaya produksi kartu. Kartu ini berisi chip, bukan asal kartu lebih cerdas dari single trip," ujarnya.

Selama masa uji coba berlangsung, penjualan perdana multitrip masih dibatasi pada jam tertentu yakni pukul 05.00 WIB sampai 09.00 WIB pada pagi hari dan pukul 16.00 WIB sampai 20.00 WIB pada sore hari. Selain itu, sebelum 1 Juli mendatang, penggunaan multitrip juga masih menggunakan tarif berdasarkan relasi atau belum menggunakan tarif progresif.

Masa sosialisasi dan uji coba telah dilakukan sejak 8 April untuk single trip. Sementara kartu multitrip sudah mulai dijual sejak 24 Juni kemarin. PT KCJ akan melakukan ujicoba dan pemasaran kartu elektronik berlangganan menggunakan sistem potong saldo.

Untuk mendapatkan kartu perdana multi trip tersebut, pengguna dapat menuju sejumlah loket yang tersedia di 60 stasiun yang tersebar di berbagai lintas KRL Jabodetabek, di antaranya Bogor-Jakarta Kota, Serpong-Tanah Abang, Bekasi Jakarta Kota, Tangerang-Duri dan jalur lingkar (loop line).

Tri menambahkan, pemakaian tiket elektronik itu hanya ditujukan untuk kemudahan para penumpang. "Kami hanya mengutamakan pelayanan kepada penumpang, bukan keuntungan. Kami berharap dengan kartu elektronik ini dapat memindahkan dari jalan ke kereta," kata Tri. (Eks/Sss)