Sukses

Sari: Enggak Ada Rasa Sakit Lagi

"Sekarang sudah engga ada rasa sakit lagi," ujar Sari, seorang pembantu rumah tangga yang dianiaya majikannya di Bekasi, Jabar. Sejumlah luka bekas penganiayaan kini menjadi kenangan yang pahit.

Liputan6.com, Jakarta: Lestari alias Sari, pembantu rumah tangga yang dianiaya majikannya di Bekasi, Jawa Barat, kini sudah bebas dan bisa berkumpul kembali dengan keluarganya di Kampung Pematang, Desa Bungur Copong, Pandeglang, Banten. Perasaan gembira, sedih, dan haru bercampur menjadi satu saat Sari bisa bertemu kembali dengan sanak keluarga. Pertemuan seperti ini memang sudah lama dirindukan Sari sejak pergi bekerja sebagai pembantu rumah tangga dua tahun silam. "Sekarang sudah enggak ada rasa sakit lagi," ujar Sari dalam dialog yang dipandu Indy Rahmawatie di Studio Liputan 6 SCTV, Jakarta, Sabtu (13/9) [baca: Pembantu di Bekasi Disiksa Dua Tahun Lebih].

Menurut Sari, selama di sana ia hanya disuruh kerja tanpa istirahat yang cukup. "Dari jam empat subuh sampai jam dua pagi," kata gadis kurus ini. Selain itu, jam kerja yang berkepanjangan ini juga tak diikuti dengan makan yang setimpal. Dalam sehari, Sari mengaku, hanya mendapat jatah makan sekali. Ironisnya, setiap makan ia tak pernah diberi lauk pauk. "Makannya cuma nasi putih," kata Sari.

Penderitaan di atas belum seberapa parah. Menurut Sari, hal yang rutin diterimanya adalah penyiksaan. Entah digunting, ditusuk, disiram air panas atau dipukul. "Kalau dijedotin ke tembok tiap hari. Tiap dia melewati saya," kata Sari menahan haru. Pernah suatu hari, Sari menuturkan, karena tak sengaja menjatuhkan sabun cuci di hadapan majikannya, kepalanya dipukul dengan martil. "Mukulnya dari belakang saya," kata gadis berusia 18 tahun ini.

Kejadian di atas hanyalah segelintir dari cerita penderitaan yang dialami Sari. Menurutnya, semua penderitaan itulah yang menjadikan tekad kabur dari rumah penyiksaan itu kian bulat. Upaya kabur pernah dilakukannya. Namun, usaha yang pertama sempat diketahui majikannya. "Upaya yang kedua baru berhasil," kata Sari. Itu pun ketika majikannya tak ada di rumah. Saat itu, Sari menceritakan, seperti biasa ketika majikannya tak berada di rumah ia dikurung di kamar mandi. Namun, dengan semangat dan tenaga tersisa ia berhasil keluar rumah dengan cara memanjat keluar dari ventilasi kamar mandi. Sesampai di luar, meski sempat melihat majikannya masuk ke dalam rumah, ia tetap kabur menuju masjid sekitar rumah. Di masjid inilah, ia bertemu dengan seorang warga dan akhirnya diantar ke rumah ketua RT setempat. Setelah itu, baru dilaporkan kepolisian setempat.

Kini, Sari telah berkumpul kembali dengan sanak keluarganya. Keharuan dan kegembiraan pun mewarnai keluarganya. Namun, lain halnya dengan Chandriga dan Naunita Sundram, mantan majikan Sari. Kedua tersangka itu tengah menghadapi dakwaan penganiayaan berat dengan hukuman maksimal sembilan tahun penjara. Namun, sepertinya, hukuman itu belum cukup setimpal dengan yang diperbuat terhadap Sari [baca: Penganiaya Pembantu di Bekasi Diancam Hukuman Berat].(ORS)
    Video Terkini