Pemerintah Arab Saudi menyatakan, proyek perluasan Masjidil Haram akan memakan waktu 3 tahun dan dilakukan selama 3 tahap. Diharapkan sebelum musim haji sudah dapat merampungkan tahap pertama.
"Namun tempat ini masih dalam pengerjaan. Terutama tempat tawaf, diharapkan sebelum musim haji tahap pertama sudah rampung. Tentunya acara jumpa pers ini memberikan gambaran apa yang terjadi di sana saat ini. Bahwa perluasan ini tujuannya demi kelancaran jamaah dunia," ujar Duta Besar Arab Saudi Mustafa Bin Ibrahim Al Mubarak di kantornya, Jalan Tengku Umar, Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Mustafa menegaskan, Pemerintah Arab Saudi berusaha penuh untuk mempercepat proyek ini. Maka itu pihaknya dengan resmi meminta maaf jika ada pengurangan kuota haji 20 persen di setiap negara.
"Pemerintah Arab Saudi mencurahkan segala kekuatanya untuk menyelesaikan proyek Masjidil Haram. Tentunya meningkatnya jumlah haji tentu membutuhkan perluasan tempat demi kelancaran dan keselamatan haji. Maka itu Pemerintah Arab memberikan keputusan ini," urainya.
Menurut Mustafa, pemberitahuan pengurangan itu memang sudah disampaikan sebelumnya kepada seluruh negara. Ia menegaskan, perluasan ini memang tak lain demi kenyamanan dan keselamatan jamaah haji.
"Tentunya pengurangan ini sudah ada pemberitahuan sebelumnya mengingat kapasitas Masjidil Haram tak muat lagi dan jumlah semakin banyak tiap tahunya. Maka diperluas," paparnya.
Perluasan ini, lanjutnya, mencakup tempat tawaf di mana pada saat sebelum perluasan ini bisa menampung 48 ribu haji per jam. Sementara ini pengerjaan proyek hanya menampung 22 ribu haji per jam.
"Oleh karena itu kita saksikan tadi kapasitas tempat bertawaf mengalami pengurangan demi kelancaran jamaah haji. Sehingga setelah diselesaikan tahap pertama proyek ini ditambah lagi menjadi 35 ribu orang per jam," ujar Mustafa yang disampaikan melalui Jamaludin salah satu penerjemahnya.
Pada akhirnya setelah proyek ini rampung, diharapkan dapat menampung jamaah haji 105 ribu per jam.
"Hasil perluasan itu selama tiga tahap secara keseluruhan akan menampung 105.000 haji per jam," jelas Mustafa. (Tnt/Mut)
"Namun tempat ini masih dalam pengerjaan. Terutama tempat tawaf, diharapkan sebelum musim haji tahap pertama sudah rampung. Tentunya acara jumpa pers ini memberikan gambaran apa yang terjadi di sana saat ini. Bahwa perluasan ini tujuannya demi kelancaran jamaah dunia," ujar Duta Besar Arab Saudi Mustafa Bin Ibrahim Al Mubarak di kantornya, Jalan Tengku Umar, Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Mustafa menegaskan, Pemerintah Arab Saudi berusaha penuh untuk mempercepat proyek ini. Maka itu pihaknya dengan resmi meminta maaf jika ada pengurangan kuota haji 20 persen di setiap negara.
"Pemerintah Arab Saudi mencurahkan segala kekuatanya untuk menyelesaikan proyek Masjidil Haram. Tentunya meningkatnya jumlah haji tentu membutuhkan perluasan tempat demi kelancaran dan keselamatan haji. Maka itu Pemerintah Arab memberikan keputusan ini," urainya.
Menurut Mustafa, pemberitahuan pengurangan itu memang sudah disampaikan sebelumnya kepada seluruh negara. Ia menegaskan, perluasan ini memang tak lain demi kenyamanan dan keselamatan jamaah haji.
"Tentunya pengurangan ini sudah ada pemberitahuan sebelumnya mengingat kapasitas Masjidil Haram tak muat lagi dan jumlah semakin banyak tiap tahunya. Maka diperluas," paparnya.
Perluasan ini, lanjutnya, mencakup tempat tawaf di mana pada saat sebelum perluasan ini bisa menampung 48 ribu haji per jam. Sementara ini pengerjaan proyek hanya menampung 22 ribu haji per jam.
"Oleh karena itu kita saksikan tadi kapasitas tempat bertawaf mengalami pengurangan demi kelancaran jamaah haji. Sehingga setelah diselesaikan tahap pertama proyek ini ditambah lagi menjadi 35 ribu orang per jam," ujar Mustafa yang disampaikan melalui Jamaludin salah satu penerjemahnya.
Pada akhirnya setelah proyek ini rampung, diharapkan dapat menampung jamaah haji 105 ribu per jam.
"Hasil perluasan itu selama tiga tahap secara keseluruhan akan menampung 105.000 haji per jam," jelas Mustafa. (Tnt/Mut)