Sepuluh orang diperiksa terkait hilangnya 250 batang dinamit di Bogor, Jawa Barat. Hingga kini belum diketahui apakah dinamit dalam 2 kardus itu hilang dicuri ataukah memang ada kesalahan hitung.
"Yang jelas tim masih melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi yang terdiri dari awak truk dan pihak perusahaan," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius saat dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Dinamit-dinamit yang dibeli PT Batu Sarana Persada itu diangkut dari gudang bahan peledak PT MNK Subang. Diduga, bahan berbahaya tersebut hilang saat perjalanan dari Subang ke Cigudeg, Bogor, pada Rabu 26 Juni.
Selain memeriksa saksi, polisi juga menelusuri rute perjalanan truk pengangkut dinamit itu. "Kami telusuri dulu rute truk-truk itu dan kumpulkan keterangan sopir dan kernet," tutur dia.
Sebanyak 4 truk pengangkut 2.000 kilogram dinamit, 30.000 kilogram amonium nitrat, dan 4.000 detonator, berangkat dari gudang PT MNK Subang menuju Cigudeg sekitar pukul 14.00 WIB. Di tengah perjalanan, truk tersebut mampir ke sebuah gudang di Jakarta Utara. Setelah 14 jam kemudian, keempat truk tersebut sampai ke tempat tujuannya.
"Baru jam 6 pagi dicek sama perusahaanya, dan ada kekurangan," ujar Suhardi.
PT Batu Sarana Persada yang bergerak dibidang jasa perbatuan ini diketahui mendapat pasokan dinamit dari PT NMK di Subang. Sejatinya perjalanan dari lokasi distributor menuju Bogor tidak menelan waktu selama itu. (Eks/Mut)
"Yang jelas tim masih melakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi yang terdiri dari awak truk dan pihak perusahaan," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius saat dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Dinamit-dinamit yang dibeli PT Batu Sarana Persada itu diangkut dari gudang bahan peledak PT MNK Subang. Diduga, bahan berbahaya tersebut hilang saat perjalanan dari Subang ke Cigudeg, Bogor, pada Rabu 26 Juni.
Selain memeriksa saksi, polisi juga menelusuri rute perjalanan truk pengangkut dinamit itu. "Kami telusuri dulu rute truk-truk itu dan kumpulkan keterangan sopir dan kernet," tutur dia.
Sebanyak 4 truk pengangkut 2.000 kilogram dinamit, 30.000 kilogram amonium nitrat, dan 4.000 detonator, berangkat dari gudang PT MNK Subang menuju Cigudeg sekitar pukul 14.00 WIB. Di tengah perjalanan, truk tersebut mampir ke sebuah gudang di Jakarta Utara. Setelah 14 jam kemudian, keempat truk tersebut sampai ke tempat tujuannya.
"Baru jam 6 pagi dicek sama perusahaanya, dan ada kekurangan," ujar Suhardi.
PT Batu Sarana Persada yang bergerak dibidang jasa perbatuan ini diketahui mendapat pasokan dinamit dari PT NMK di Subang. Sejatinya perjalanan dari lokasi distributor menuju Bogor tidak menelan waktu selama itu. (Eks/Mut)