Sejumlah permukiman di Kota Denpasar, Bali, tergenang air sampai setinggi sekitar 50 cm setelah hujan mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis 27 Juni 2013 hingga Jumat 28 Juni pagi ini. Beberapa warga terisolir tak bisa keluar rumah.
Kepala Bidang Rekonstruksi dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar, Made Prapta menyatakan, warga melaporkan adanya genangan di Perumahann Tegal Indah di Jalan Gunung Tangkuban Perahu dan permukiman di Jalan Subur Monang-Maning yang merupakan kawasan langganan banjir.
"Kami menerima laporan sekitar pukul 04.00 Wita dan tim kami sudah turun ke lokasi," katanya di Denpasar, Jumat (28/6/2013).
"Tim kami sudah turun ke sejumlah lokasi untuk membantu masyarakat menyedot genangan air," sambung dia.
Dia menambahkan, warga Perumahan Tegal Indah sudah punya 3 mesin penyedot air, sehingga bisa mulai mengatasi banjir. "Informasi terakhir airnya sudah mulai surut," ujar Prapta.
Banjir juga terjadi di kawasan pemukiman di Jalan Tukad Batanghari dan Jalan Tukad Barito, Panjer, Denpasar.
Permukiman warga di Jalan Tukad Batanghari XI C tergenang air setinggi sekitar 50 cm. Akibatnya, beberapa warga tidak bisa keluar beraktivitas karena jalan tak bisa dilewati kendaraan, namun ada juga yang membawa kendaraan menerobos banjir.
Seorang warga, Agung, mengatakan, selain karena hujan deras, genangan air juga terjadi karena sungai di belakang kawasan pemukiman sedang dibendung untuk proyek pemasangan beton dan pengerukan sungai.
"Jadi kalau hujan airnya jadi mengalir ke kawasan ini," ujar Agung.
Kepala BPBD Prapta menjelaskan, untuk tindak selanjutnya, pihaknya akan memantau titik-titik rawan banjir dan memberikan bantuan cepat apabila banjir terjadi.
"Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk mengantisipasi banjir," katanya serta menambahkan, sampai sekarang tidak ada laporan korban banjir dan warga yang mengungsi karena banjir. (Ant/Riz)