Polisi masih memburu pelaku di balik hilangnya 250 dinamit aktif. Sebagai langkah awal, telah diperiksa 12 orang sebagai saksi oleh tim penyidik Polda Jawa Barat, Polres Bogor, Polda Metro Jaya, dan Mabes Polri. Mereka yang diperiksa di antaranya kernet dan sopir truk serta dari pihak perusahaan PT Multi Nitrotama Kimia (PT MNK).
"Memang tengah ditelusuri, 12 saksi sudah dilakukan pemeriksaan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Selain memeriksa para saksi, polisi juga melakukan penyelidikan terkait rute truk. Berangkat mulai dari Subang melalui Purwakarta, melewati gerbang tol Sadang, hingga tiba di Marunda, Jakarta Utara.
"Setelah itu berangkat ke Bogor melalui Tol Jagorawi, untuk menelusuri dan melakukan validasi. Di mana saja mereka berhenti, singgah, atau hambatan selama perjalanan," beber Boy.
Ditambahkan Boy, meski pemeriksaan saksi telah dilakukan, namun pihaknya belum dapat mengungkap keseluruhan. Pasalnya polisi masih menggali informasi dari fakta di lapangan.
"Pemeriksaan sudah dilakukan, tapi biar informasi lengkap, untuk mengungkap peristiwa ini secara rinci kita tunggu. Kita berharap semakin banyak fakta-fakta tunggu saja prosesnya," pungkas Boy.
Seperti diberitakan, Kamis sekitar pukul 14.00 WIB, sebanyak empat truk colt diesel berangkat dari gudang bahan peledak PT MNK di Subang. Truk itu mengangkut bahan peledak jenis amonium nitrat sebanyak 30 ribu kilogram, dinamit 2 000 kilogram, dan detonator listrik 4.000 biji. Namun, sebagian isinya lalu raib. (Ein/Ism)
"Memang tengah ditelusuri, 12 saksi sudah dilakukan pemeriksaan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Selain memeriksa para saksi, polisi juga melakukan penyelidikan terkait rute truk. Berangkat mulai dari Subang melalui Purwakarta, melewati gerbang tol Sadang, hingga tiba di Marunda, Jakarta Utara.
"Setelah itu berangkat ke Bogor melalui Tol Jagorawi, untuk menelusuri dan melakukan validasi. Di mana saja mereka berhenti, singgah, atau hambatan selama perjalanan," beber Boy.
Ditambahkan Boy, meski pemeriksaan saksi telah dilakukan, namun pihaknya belum dapat mengungkap keseluruhan. Pasalnya polisi masih menggali informasi dari fakta di lapangan.
"Pemeriksaan sudah dilakukan, tapi biar informasi lengkap, untuk mengungkap peristiwa ini secara rinci kita tunggu. Kita berharap semakin banyak fakta-fakta tunggu saja prosesnya," pungkas Boy.
Seperti diberitakan, Kamis sekitar pukul 14.00 WIB, sebanyak empat truk colt diesel berangkat dari gudang bahan peledak PT MNK di Subang. Truk itu mengangkut bahan peledak jenis amonium nitrat sebanyak 30 ribu kilogram, dinamit 2 000 kilogram, dan detonator listrik 4.000 biji. Namun, sebagian isinya lalu raib. (Ein/Ism)