Polri menurunkan tim Densus 88 untuk menemukan bahan peledak seberat 250 kilogram yang hilang Kamis 28 Juni kemarin. Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo berharap masyarakat segera melaporkan jika mengetahui keberadaan bahan peledak milik swasta itu.
"Densus juga kita turunkan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Boy Rafli Amar, dalam tayanagn Liputan 6 SCTV, Sabtu dini hari (29/6/2013)
Menurut Boy, bahan peledak yang hilang itu bisa saja digunakan untuk kepentingan di luar pertambangan sehingga Tim Densus 88 Antiteror dilibatkan mencarinya. Hingga kini, 12 orang sudah diperiksa. Yakni pengemudi dan kernet truk yang membawa dinamit itu.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Martinus Sitompul membeberkan kronologi hilangnya 250 dinamit itu. Menurutnya, kejadian ini berawal pada Rabu 26 Juni pukul 14.00 WIB.
Saat itu, 4 truk colt diesel yang berangkat dari gudang bahan peledak PT MNK Subang mengangkut sejumlah bahan peledak. Yakni 30 ton bahan peledak jenis Amonium Nitrat, 2 ton dinamit, dan 4 ribu detonator listrik. "Pembelian dari PT Batusarana Persada," jelasnya.
4 Truk itu tiba di PT Batusarana pada Kamis 27 Juni sekitar pukul 04.00 WIB. Kemudian pada pukul 07.30 WIB dilakukan pengecekan langsung oleh kru dan kepala teknik tambang PT Batusarana.
"Saat diperiksa, diketahui 2 dus berisi 250 batang seberat 50 kilogram telah hilang," jelasnya. (Ali)
"Densus juga kita turunkan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Boy Rafli Amar, dalam tayanagn Liputan 6 SCTV, Sabtu dini hari (29/6/2013)
Menurut Boy, bahan peledak yang hilang itu bisa saja digunakan untuk kepentingan di luar pertambangan sehingga Tim Densus 88 Antiteror dilibatkan mencarinya. Hingga kini, 12 orang sudah diperiksa. Yakni pengemudi dan kernet truk yang membawa dinamit itu.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Martinus Sitompul membeberkan kronologi hilangnya 250 dinamit itu. Menurutnya, kejadian ini berawal pada Rabu 26 Juni pukul 14.00 WIB.
Saat itu, 4 truk colt diesel yang berangkat dari gudang bahan peledak PT MNK Subang mengangkut sejumlah bahan peledak. Yakni 30 ton bahan peledak jenis Amonium Nitrat, 2 ton dinamit, dan 4 ribu detonator listrik. "Pembelian dari PT Batusarana Persada," jelasnya.
4 Truk itu tiba di PT Batusarana pada Kamis 27 Juni sekitar pukul 04.00 WIB. Kemudian pada pukul 07.30 WIB dilakukan pengecekan langsung oleh kru dan kepala teknik tambang PT Batusarana.
"Saat diperiksa, diketahui 2 dus berisi 250 batang seberat 50 kilogram telah hilang," jelasnya. (Ali)