Jelang Ramadan, Front Pembela Islam (FPI) memang terkenal gencar melakukan sweeping tempat-tempat hiburan. Namun, menurut Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman, pada Ramadan kali ini pihaknya lebih mementingkan urusan ibadah.
"FPI ustad-ustadnya sibuk jadi Imam pada Ramadan kali ini. Jadi kita fokus untuk beribadah," kata Munarman ketika ditemui di kantornya di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Munarman juga mempertanyakan, walaupun ada imbauan dari Pemprov untuk pemberlakukan jam malam pada bulan Ramadan terhadap tempat-tempat hiburan malam di Jakarta, hal itu belum cukup untuk menertibkan kemaksiatan pada bulan suci.
"Tapi saya hanya mempertanyakan, kenapa di Bali pada saat hari raya Nyepi semua masyarakat di Bali baik Hindu maupun non Hindu semua mengikuti peraturan tidak boleh beraktivitas segala macam pada saat hari raya Nyepi," jelas dia.
Untuk itu, dia mempertanyakan hal tersebut. Lantaran patuh pada aturan dapat diterapkan di mana saja. "Kenapa di sini misalnya, ada bulan Ramadan tapi untuk menghormati adanya bulan Ramadan itu masyarakat di sini tidak bisa mengikuti itu. Di Bali saja bisa kenapa di sini tidak," tutup Munarman. (Ali)
"FPI ustad-ustadnya sibuk jadi Imam pada Ramadan kali ini. Jadi kita fokus untuk beribadah," kata Munarman ketika ditemui di kantornya di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (28/6/2013).
Munarman juga mempertanyakan, walaupun ada imbauan dari Pemprov untuk pemberlakukan jam malam pada bulan Ramadan terhadap tempat-tempat hiburan malam di Jakarta, hal itu belum cukup untuk menertibkan kemaksiatan pada bulan suci.
"Tapi saya hanya mempertanyakan, kenapa di Bali pada saat hari raya Nyepi semua masyarakat di Bali baik Hindu maupun non Hindu semua mengikuti peraturan tidak boleh beraktivitas segala macam pada saat hari raya Nyepi," jelas dia.
Untuk itu, dia mempertanyakan hal tersebut. Lantaran patuh pada aturan dapat diterapkan di mana saja. "Kenapa di sini misalnya, ada bulan Ramadan tapi untuk menghormati adanya bulan Ramadan itu masyarakat di sini tidak bisa mengikuti itu. Di Bali saja bisa kenapa di sini tidak," tutup Munarman. (Ali)