Sukses

[VIDEO] Kondisi Bayi Berkepala Dua di Cilacap Mulai Membaik

Ayah bayi berkepala dua menangis terharu di RS Dokter Sardjito, karena seluruh biaya perawatan ditanggung. Kondisi sang bayi mulai membaik.

Ayah bayi yang terlahir dengan dua kepala menangis terharu di Rumah Sakit Dokter Sardjito, Yogyakarta, setelah tahu bahwa seluruh biaya perawatan putranya ditanggung pemerintah. Kondisi kesehatan sang bayi pun kini mulai membaik.

Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Sabtu (29/6//2013), bayi yang terlahir dengan dua kepala itu masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Dokter Sardjito, Yogyakarta. Dengan selang infus dan oksigen terpasang, kondisi sang bayi semakin membaik. Namun, respons salah satu kepala bayi lebih lambat dari yang lain.

"Respons kepala bayi yang sebelah kiri itu kurang baik dibandingkan bayi kepala yang sebelah kanan dalam artian respons menelan cairan pengganti ASI. Sehingga harus diberi alat bantu agar mudah memasukkan cairan pengganti ASI," kata Kahumas RSUD Dokter Sardjito, Trisno Heru Nugroho.

Rencananya, pihak rumah sakit akan segera membentuk tim dokter untuk memeriksa organ dalam bayi. Diperkirakan, tidak diperlukan  operasi pemisahan.

Perasaan haru pun tak bisa disembunyikan Usman, sang ayah setelah mengetahui seluruh biaya perawatan putranya ditanggung pemerintah. Karena kelahiran bayi Usman yang seorang tukang kayu ini ditanggung Jampersal atau Program Jaminan Persalin.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuannya atas permasalahan yang sedang kami hadapi ini," kata Usman sambil menangis terharu.

Sementara itu di Cilacap, Jawa Tengah, 4 hari pascamelahirkan bayi dengan dua kepala itu, Munjiah mulai membaik meski masih dirawat di Rumah Sakit Duta Mulya, Majenang. Ia tak sabar ingin segera menjumpai buah hati yang belum pernah didekapnya langsung sejak persalinan. Ia hanya bisa pasrah menyerahkan semua perkara ini kepada Allah.

Kasus dua kepala pada satu tubuh atau dalam istilah medis Parapagus Dicephalus Conjoined Twins itu amat langka. Kasus ini terjadi 1 kali di antara 200 ribu kelahiran. (Adi/Mut)
Video Terkini