Penggunaan tiket elektronik (e-ticketing) Commuter Line di lingkar Jabodetabek telah resmi dijalankan hari ini. Dengan penerapan tarif progresif yang menurunkan harga tiket dari Rp 8.000 menjadi Rp 2.000 per 5 stasiun, penumpang Commuter Line hari ini membludak.
Sri Wahyuni (43) warga Jombang, Ciputat, Tangerang, yang setiap hari menggunakan jasa kereta api menuturkan, gerbong kereta bertambah padat pada hari ini.
"Biasanya yang jam (keberangkatan) 9 lewat 10 ini tidak sesak. Ini kayaknya tambah 3 kali lipat," ujar Sri di Jakarta, Senin (1/7/2013).
Perempuan yang berangkat dari stasiun awal di Sudimara ini mengatakan ramainya penumpang dimungkinkan juga karena bertepatan dengan musim libur anak sekolah dan jelang bulan Ramadhan.
"Ini mungkin pada mau belanja di Tanah Abang kali, kan mau Lebaran," pungkasnya.
Sri menambahkan, dirinya lebih memilih untuk naik di gerbong wanita yang disediakan di sisi ujung setiap rangkaian perjalanan kereta. Menurutnya, gerbong tersebut masih lebih nyaman.
"Bagusnya ini ada gerbong wanita. Saya geli, takut juga kalau ada kejadian kayak aneh-aneh (pelecehan seksual) gitu," tutupnya.
Hari ini PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (PT KCJ) menetapkan tarif baru atau disebut tarif proggresif yang tidak lagi flat sejumlah Rp 8.000 untuk setiap tujuan.
Kini pengguna Commuter Line dikenakan tarif Rp 2.000 per lima stasiun awal dari titik keberangkatan dan Rp 500 per tiga stasiun berikutnya. (Sul/Yus)
Sri Wahyuni (43) warga Jombang, Ciputat, Tangerang, yang setiap hari menggunakan jasa kereta api menuturkan, gerbong kereta bertambah padat pada hari ini.
"Biasanya yang jam (keberangkatan) 9 lewat 10 ini tidak sesak. Ini kayaknya tambah 3 kali lipat," ujar Sri di Jakarta, Senin (1/7/2013).
Perempuan yang berangkat dari stasiun awal di Sudimara ini mengatakan ramainya penumpang dimungkinkan juga karena bertepatan dengan musim libur anak sekolah dan jelang bulan Ramadhan.
"Ini mungkin pada mau belanja di Tanah Abang kali, kan mau Lebaran," pungkasnya.
Sri menambahkan, dirinya lebih memilih untuk naik di gerbong wanita yang disediakan di sisi ujung setiap rangkaian perjalanan kereta. Menurutnya, gerbong tersebut masih lebih nyaman.
"Bagusnya ini ada gerbong wanita. Saya geli, takut juga kalau ada kejadian kayak aneh-aneh (pelecehan seksual) gitu," tutupnya.
Hari ini PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (PT KCJ) menetapkan tarif baru atau disebut tarif proggresif yang tidak lagi flat sejumlah Rp 8.000 untuk setiap tujuan.
Kini pengguna Commuter Line dikenakan tarif Rp 2.000 per lima stasiun awal dari titik keberangkatan dan Rp 500 per tiga stasiun berikutnya. (Sul/Yus)