Usai diperiksa selama 7 jam, Wakil Sekjen Partai Demokrat Saan Mustopa keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (2/7/2013). Ia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anas Urbaningrum yang terjerat kasus dugaan menerima hadiah dalam proyek Hambalang.
Anggota Komisi III DPR itu mengaku dicecar penyidik KPK mengenai proses pencalonan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum pada kongres Partai Demokrat pada 2010 lalu.
"Saya ditanya awal ketemu, awal kenal sampai hari ini saya mengenal Pak Anas. Yang kedua saya juga ditanya mengenai Kongres Partai Demokrat 2010," kata Saan Mustopa di gedung KPK, Jakarta, Selasa (2/7/2013).
"Embrio pencalonan Mas Anas dari mulai perencanaan. Siapa yang mendorong pencalonan sampai terakhir mas Anas terpilih menjadi Ketum," lanjut Saan yang dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum itu.
Pada kesempatan itu, Saan juga menjelaskan bahwa penyidik KPK juga menanyakan dirinya mengenai biaya akomodasi peserta kongres yang diikuti oleh seluruh Pimpinan Demokrat Daerah di seluruh Indonesia.
"Iya itu ditanyakan. Kalau saya cuma ditanya (penyidik) menginapnya di mana? saya jawab di Hotel Ibis, dan itu saya bayar sendiri," tutur Saan.
Dan mengenai keterlibatan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin saat kongres yang juga mencalonkan Andi Mallarangeng serta Marzuki Alie sebagai ketua umum, Saan hanya menjawab.
"Nggak, saya cuma ditanya kenal Nazar atau tidak. Soal peran (Nazaruddin) tidak ditanya," tukas Saan. (Adi)
Anggota Komisi III DPR itu mengaku dicecar penyidik KPK mengenai proses pencalonan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum pada kongres Partai Demokrat pada 2010 lalu.
"Saya ditanya awal ketemu, awal kenal sampai hari ini saya mengenal Pak Anas. Yang kedua saya juga ditanya mengenai Kongres Partai Demokrat 2010," kata Saan Mustopa di gedung KPK, Jakarta, Selasa (2/7/2013).
"Embrio pencalonan Mas Anas dari mulai perencanaan. Siapa yang mendorong pencalonan sampai terakhir mas Anas terpilih menjadi Ketum," lanjut Saan yang dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum itu.
Pada kesempatan itu, Saan juga menjelaskan bahwa penyidik KPK juga menanyakan dirinya mengenai biaya akomodasi peserta kongres yang diikuti oleh seluruh Pimpinan Demokrat Daerah di seluruh Indonesia.
"Iya itu ditanyakan. Kalau saya cuma ditanya (penyidik) menginapnya di mana? saya jawab di Hotel Ibis, dan itu saya bayar sendiri," tutur Saan.
Dan mengenai keterlibatan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin saat kongres yang juga mencalonkan Andi Mallarangeng serta Marzuki Alie sebagai ketua umum, Saan hanya menjawab.
"Nggak, saya cuma ditanya kenal Nazar atau tidak. Soal peran (Nazaruddin) tidak ditanya," tukas Saan. (Adi)