Penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Subang, Jawa Barat, diduga tidak tepat sasaran. Seorang janda tua dan miskin bernama Ook (60) yang kini hidup sebatang kara tidak mendapatkan BLSM.
Ook, warga Kampung Cimerta, Kelurahan Pasirkareumbi, Subang, ini merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah. Sementara tetangganya yang rumahnya jauh lebih bagus dari Ook malah mendapatkan bantuan BLSM.
Kini dia hanya bisa mengandalkan belas kasih dari saudara dan tetangganya, serta berharap mendapatkan BLSM. Karena dengan kondisi kakinya yang berjalan tertatih-tatih, Ook tidak bisa mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut Ook, dirinya sangat sedih ketika mengetahui tidak mendapatkan BLSM. "Padahal jika saya mendapatkan BLSM, akan saya gunakan uangnya untuk berobat," ujar Ibu Ook di Subang, Rabu (3/7/2013).
Kondisi kehidupan Ook berbanding terbalik dengan beberapa warga yang ikut mengantre untuk mendapatkan BLSM di beberapa kantor pos di daerah lain. Mereka yang dapat BLSM datang ke kantor pos menggunakan sepeda motor, menenteng HP, bahkan ada yang memakai perhiasan emas. (Frd/Mut)
Ook, warga Kampung Cimerta, Kelurahan Pasirkareumbi, Subang, ini merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah. Sementara tetangganya yang rumahnya jauh lebih bagus dari Ook malah mendapatkan bantuan BLSM.
Kini dia hanya bisa mengandalkan belas kasih dari saudara dan tetangganya, serta berharap mendapatkan BLSM. Karena dengan kondisi kakinya yang berjalan tertatih-tatih, Ook tidak bisa mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhannya.
Menurut Ook, dirinya sangat sedih ketika mengetahui tidak mendapatkan BLSM. "Padahal jika saya mendapatkan BLSM, akan saya gunakan uangnya untuk berobat," ujar Ibu Ook di Subang, Rabu (3/7/2013).
Kondisi kehidupan Ook berbanding terbalik dengan beberapa warga yang ikut mengantre untuk mendapatkan BLSM di beberapa kantor pos di daerah lain. Mereka yang dapat BLSM datang ke kantor pos menggunakan sepeda motor, menenteng HP, bahkan ada yang memakai perhiasan emas. (Frd/Mut)