Sukses

Maju Walikota Bogor, Harta Bima Arya PAN Tak Sampai Rp 5 M

Bima Arya juga meminta KPK turut mengawasi proses Pilkada Bogor yang akan berlangsung beberapa bulan lagi.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia akan menyerahkan dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebagai syarat maju dalam pemilihan Walikota Bogor.

Bima yang datang mengenakan kemeja putih dengan corak jingga di bagian kerahnya tersebut mengaku tidak memiliki nilai harta yang cukup fantastis untuk dilaporkan.

"Sebenarnya kalau soal harta, biar KPU yang umumkan. Tapi angkanya tidak sampai kisaran Rp 5 miliar. Hanya sebagai dosen mana mungkin saya punya harta banyak," kata Bima Arya di gedung KPK, Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Tak hanya itu, Bima Arya juga meminta KPK turut mengawasi proses Pilkada Bogor yang akan berlangsung beberapa bulan lagi. Kata Bima, hal tersebut agar dapat memastikan bahwa tidak ada kecurangan dan menghasilkan pilkada yang bersih.

"Saya juga siap dimonitor oleh KPK," kata Bima Arya yang datang tepat pukul 12.50 WIB itu.

Pilkada Kota Bogor akan diikuti 5 pasangan calon. Mereka adalah Bima Arya Sugiarto-Usmar Hariman, pasangan incumbent Achmad Ru'yat-Aim Halim Hermana, Dody Rosadi-Untung Maryono, serta 2 calon dari jalur independen Syaiful Anwar-Muztahidin dan Firman-Gartono. (Ary/Mut)