Sukses

Presiden SBY Resmikan RSCM Kirana

SBY juga mengapresiasi atas akreditasi Joint Commision International (JCI) yang diterima RSCM.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan Unit Pelayanan Terpadu Kesehatan Mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kirana. SBY juga mengapresiasi atas akreditasi Joint Commision International (JCI) yang diterima RSCM.

"Banyaknya penderita katarak karena terbatasnya pelayanan serta kurangnya jumlah dokter spesialis. Hadirnya RSCM Kirana membuktikan kita bisa menghadirkan rumah sakit yang modern dan melayani semua lapisan masyarakat," ujar Presiden di Gedung RSCM Kirana, Jalan Kimia, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2013).

Presiden juga mengucapkan selamat atas raihan RSCM dengan akreditasi JCI. "Atas nama pemerintah dan negara serta pribadi, saya juga mengucakan selamat atas akreditasi yang diraih RSCM, mudah-mudahan RSCM akan dapat meningkatkan pelayanan," ucap SBY.

Presiden SBY kemudian membunyikan sirene dan menandatangani prasasti peresmian RSCM Kirana sebagai tanda berfungsinya rumah sakit berlantai 6 ini secara resmi.

Turut hadir dalam acara ini sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, antara lain Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Terlihat pula Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Tentang RSCM Kirana

Dibangunnya RSCM Kirana merupakan salah satu lompatan jauh ke depan yang dilakukan Departemen Medik Mata FKUI–RSCM untuk menjadi Center of Excellence. Suatu lembaga pelayanan klinis yang mutakhir, dengan pendidikan dan penelitian terbaik didukung riset yang unggul dan komprehensif.

Dalam bidang pendidikan dan pelatihan, RSCM Kirana merupakan salah satu tempat pendidikan dokter spesialis mata terbaik di Indonesia. RSCM Kirana juga memberi pembinaan kepada dokter spesialis mata melalui program felowship, pelatihan kepada dokter anak untuk screening awal ROP, serta pelatihan kepada dokter umum di puskesmas di Jakarta mengenai kelainan mata khusunya katarak.

Selain bagi dokter, pendidikan dan pelatihan juga dikembangkan bagi perawat mahir mata bahkan sampai pelatihan di tingkat administrasi dan frontliner.

Dalam hal penelitian, RSCM Kirana juga boleh berbangga karena telah memenangkan lomba riset yaitu mengenai penyakit mata pada penderita diabetes. Berbagai kerjasama riset dengan organisasi dari dalam dan luar negeri telah dilakukan serta para staf telah berhasil memublikasikan hasil penelitiannya di berbagai jurnal nasional dan internasional.

Perubahan yang cukup besar dirasakan yaitu perbaikan dan pengembangan fisik gedung RSCM Kirana. Berbeda dengan pelayanan di gedung lama yang terpencar antara layanan satu dengan lainnya. Saat ini pelayanan rawat jalan dan kamar bedah dilakukan dalam satu gedung. Gedung RSCM Kirana terdiri dari 6,5 lantai dengan luas tanas 2.230 meter persegi dan luas bangunan 7.580 meter persegi. (Ado/Mut)