Polisi masih enggan mengungkapkan kebenaran kasus dugaan perkosaan terhadap wartawati media elektronik, M (31) secara gamblang. Polisi mengaku belum mendapat persamaan antara laporan M dengan hasil pemeriksaan teman spesialnya, CK.
Atas perbedaan laporan dan hasil pemeriksaan itu, Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP M Sholeh mengatakan, polisi belum menemukan adanya indikasi pembuatan laporan palsu yang dilakukan MC. "Belum ada itu. Masih kita dalami terus," katanya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (4/7/2013).
Sholeh mengungkapkan, kasus ini masih terus didalami oleh petugas dari Polrestro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya. "Kasus ini ditangani bersama, perkembangan lebih lanjut belum ada," lanjutnya.
Dalam laporannya, selain diperkosa, M juga mengaku dipukul dan hanya jalan sendiri di gang penghubung Jalan Utan Kayu dan Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Namun, dalam hasil pemeriksaan CK, diketahui pria tersebut yang mengantarkan korban hingga dekat mulut gang, sekaligus orang yang paling terakhir bersama korban.
Dugaan pun muncul, CK yang melakukan pemukulan terhadap M yang menderita lebam. "Korban mengaku dipukul oleh pemerkosa. Jangan bicara kemungkinan (dipukul CK), jangan pakai analisa media," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Jakarta.
Dugaan M memberikan laporan pemerkosaan palsu pada polisi lantaran ditemukan 2 fakta baru dari hasil pemeriksaan. Salah satunya adalah hanya ditemukannya noda tanah di pakaian korban.
"Dari hasil lab memang tidak ada sperma, dan tadinya bilang (jalan di gang) sendiri tapi ternyata diantar," ujar Rikwanto.
Rikwanto menyatakan, pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah laporan M tergolong laporan palsu. "Belum disimpulkan kalau terbukti laporan palsu. Pemeriksaan untuk konfirmasi keduanya kira-kira minggu depan," ungkapnya. (Mut)
Atas perbedaan laporan dan hasil pemeriksaan itu, Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP M Sholeh mengatakan, polisi belum menemukan adanya indikasi pembuatan laporan palsu yang dilakukan MC. "Belum ada itu. Masih kita dalami terus," katanya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (4/7/2013).
Sholeh mengungkapkan, kasus ini masih terus didalami oleh petugas dari Polrestro Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya. "Kasus ini ditangani bersama, perkembangan lebih lanjut belum ada," lanjutnya.
Dalam laporannya, selain diperkosa, M juga mengaku dipukul dan hanya jalan sendiri di gang penghubung Jalan Utan Kayu dan Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Namun, dalam hasil pemeriksaan CK, diketahui pria tersebut yang mengantarkan korban hingga dekat mulut gang, sekaligus orang yang paling terakhir bersama korban.
Dugaan pun muncul, CK yang melakukan pemukulan terhadap M yang menderita lebam. "Korban mengaku dipukul oleh pemerkosa. Jangan bicara kemungkinan (dipukul CK), jangan pakai analisa media," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Jakarta.
Dugaan M memberikan laporan pemerkosaan palsu pada polisi lantaran ditemukan 2 fakta baru dari hasil pemeriksaan. Salah satunya adalah hanya ditemukannya noda tanah di pakaian korban.
"Dari hasil lab memang tidak ada sperma, dan tadinya bilang (jalan di gang) sendiri tapi ternyata diantar," ujar Rikwanto.
Rikwanto menyatakan, pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah laporan M tergolong laporan palsu. "Belum disimpulkan kalau terbukti laporan palsu. Pemeriksaan untuk konfirmasi keduanya kira-kira minggu depan," ungkapnya. (Mut)