Sukses

Wagub DKI: Jangan Percaya Makelar Berkedok Relawan Jokowi-Ahok

Ahok meminta masyarakat tak mudah percaya kepada pihak yang mengaku sebagai utusannya.

Mantan relawan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Jokowi-Ahok diduga menjadi makelar sejumlah proyek DKI, baik di lingkungan Pemrov DKI hingga tingkat kelurahan.

Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui dirinya telah menerima beberapa laporan makelar tersebut.

"Tadi juga ada telepon dari pengembang, katanya ada orang yang saya tugaskan masalah pertanahan. Tapi dia sudah ngerti kan, mereka tanya, saya jawab jangan ladenin, biarin aja. Kita juga nggak tahu relawan yang mana," ujar Ahok di Balaikota, Kamis (4/7/2013).

Laporan adanya makelar tersebut bermacam-macam, mulai dari proyek pembebasan lahan, kebersihan, bahkan pengangkatan jabatan menjadi PNS Pemrov DKI.

Ayah 3 anak itu menjelaskan umumnya mereka meminta biaya berupa sumbangan dan lainnya kepada beberapa orang dan mengaku sebagai relawan Jokowi-Ahok. Ada pula yang tidak segan-segan meminta fasilitas dari pemerintah DKI.

Namun, menurutnya, ia dan Jokowi tak dapat mengatasi langsung tindakan para oknum yang mengaku relawan tersebut. Yang paling penting dan perlu diingatkan kepada masyarakat adalah jangan mudah percaya kepada pihak yang mengaku sebagai utusannya.

"Yang ngaku-ngaku jangan mudah percaya. Kalau ada yang coba-coba nipu, ada yang ketipu, yah goblok aja yang ketipu," kata Ahok.

Ia meyakini para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI tentunya tidak mudah terpancing dan akan langsung melapor kepadanya atau Jokowi jika menemukan oknum mencurigakan. Begitu juga dengan masyarakat.

Namun, Ahok kembali menegaskan agar siapa pun tak mudah percaya. Sebaiknya melakukan klarifikasi lebih dulu saat ditemui oknum makelar yang mengaku relawan Jokowi-Ahok. (Ein/Ali)