Bayangkan ketika sedang ada kebakaran, petugas dengan mobil pemadam bergegas menuju lokasi... namun terhalang lapak pedagang. Puyeng!
Rencana relokasi ratusan pedagang di Jalan Kebon Jati, ke gedung Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, pun disambut baik anggota pos pemadam kebakaran (damkar) Tanah Abang.
Iwan, salah seorang anggota damkar di pos tersebut mengeluhkan tindakan pedagang yang menutup akses jalan 2 unit mobil damkar. Setidaknya ada 6 lapak pedagang yang berjualan sepatu, baju sekolah, kaos kaki, soto mie, dan lamang tapai, tepat di depan pos damkar.
"Apalagi kalau Senin dan Kamis ada pasar Tasik, penuh sekali. Jangankan kendaraan bermotor, orang aja susah lewat," ujar Iwan di pos damkar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7/2013).
Di bawah komando Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat, Iwan mengakui sudah berulang kali mengirimkan surat permohonan kawasan steril pedagang di sekitar pos tersebut.
"Sudah sejak dulu kita minta. Mau dikasih pagar segala macem, tapi belum terealisasi. Untungnya, pedagang di sini ngerti. Kalau ada suara sirene dari speaker di lantai bawah, mereka langsung minggir, nggak sampai 5 menit bersih," kata Iwan.
Rencana pemindahan pos damkar ke Pasar Kambing yang tak jauh dari Pos Tanah Abang karena dinilai tak lagi cocok untuk diletakan di jalan Kebon Jati, diakui Iwan juga telah pernah dibahas dengan kasudin.
"Pernah ada kebakaran di Pasar Tanah Abang blok yang pas di belakang pos. Tapi yang datang duluan unit dari pos lain, ya karena itu, walau pedagang bersih, sumber kemacetan juga ada di sini," tutur Iwan. (Sss)
Rencana relokasi ratusan pedagang di Jalan Kebon Jati, ke gedung Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, pun disambut baik anggota pos pemadam kebakaran (damkar) Tanah Abang.
Iwan, salah seorang anggota damkar di pos tersebut mengeluhkan tindakan pedagang yang menutup akses jalan 2 unit mobil damkar. Setidaknya ada 6 lapak pedagang yang berjualan sepatu, baju sekolah, kaos kaki, soto mie, dan lamang tapai, tepat di depan pos damkar.
"Apalagi kalau Senin dan Kamis ada pasar Tasik, penuh sekali. Jangankan kendaraan bermotor, orang aja susah lewat," ujar Iwan di pos damkar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7/2013).
Di bawah komando Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Pusat, Iwan mengakui sudah berulang kali mengirimkan surat permohonan kawasan steril pedagang di sekitar pos tersebut.
"Sudah sejak dulu kita minta. Mau dikasih pagar segala macem, tapi belum terealisasi. Untungnya, pedagang di sini ngerti. Kalau ada suara sirene dari speaker di lantai bawah, mereka langsung minggir, nggak sampai 5 menit bersih," kata Iwan.
Rencana pemindahan pos damkar ke Pasar Kambing yang tak jauh dari Pos Tanah Abang karena dinilai tak lagi cocok untuk diletakan di jalan Kebon Jati, diakui Iwan juga telah pernah dibahas dengan kasudin.
"Pernah ada kebakaran di Pasar Tanah Abang blok yang pas di belakang pos. Tapi yang datang duluan unit dari pos lain, ya karena itu, walau pedagang bersih, sumber kemacetan juga ada di sini," tutur Iwan. (Sss)