Sukses

Meski Harga Naik, Seragam Sekolah Tetap Diserbu

Sehari-harinya, Saiful merupakan penjual celana jeans.

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) memicu naiknya harga sejumlah barang kebutuhan masyarakat. Kenaikan harga kebutuhan masyarakat bisa naik berkali-kali lipat menjelang Ramadan sekaligus menyambut tahun ajaran baru. Namun momen ini tak menyurutkan rezeki para penjual perlengkapan sekolah, seperti seragam.

"Sudah banyak yang beli walaupun ada kenaikan Rp 3 ribu. Kan memang tiap tahun ada beda harga seragam," ungkap Ahmad Saiful di pasar tumpah, Jalan Kebon Jati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7/2013).

"Tetaplah ada untungnya," imbuhnya. Namun Saiful enggan mengungkapkan jumlah omzet per hari yang didapatkannya.

Sehari-harinya, Saiful merupakan penjual celana jeans. Namun, khusus menyambut momen tahun ajaran baru ini, dia beralih menjual seragam sekolah. Sejak 2 minggu lalu, sudah banyak para ibu yang menyerbu dagangannya. Untuk sepasang seragam dengan kualitas terbaik, dirinya membandrol harga Rp 50 ribu.

"Kalau untuk anak SD, yang standar Rp 45 ribu dan yang agak jelek Rp 40 ribuan lah," ucapnya.

Sementara itu, untuk sepasang seragam SMP dan SMA dengan kualitas bagus dihargai mulai dari Rp 75 ribu. Sedangkan yang bahan standar sekitar Rp 70 ribu.

"Bisa beda harga karena celana tiap ukurannya kan beda harga. Ya paling beda sekitar Rp 3 ribu," ungkapnya. Sementara itu untuk perlengkapan lainnya seperti tali pinggang, dasi, topi, dan tali pramuka jual mulai dari Rp 5 ribu- Rp 10 ribu. (Ndy)