Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa hari lalu memeriksa manajemen The Sultan Hotel yang menjadi markas tim pemenangan Anas Urbaningrum (AU) saat Kongres Partai Demokrat 2010. Sebab, terdapat pengurus daerah Partai Demokrat yang mengaku menerima sejumlah dana di hotel itu sebelum mengikuti kongres di Bandung.
Sehingga selain kasus dugaan menerima gratifikasi mobil Toyota Harrier dari proyek Hambalang senilai Rp 1,2 triliun, Anas Urbaningrum juga dicurigai mengalirkan dana proyek tersebut dalam kongres partai Demokrat 3 tahun lalu.
Pengacara Anas, Carrel Ticualu, pun meminta kepada KPK untuk juga memeriksa manajemen Hotel Ritz Carlton di Bandung, Jawa Barat, yang menjadi markas tim pemenangan Andi Alfian Mallarangeng. Mantan Menteri Pemuda Olahraga itu juga mencalonkan diri dalam Kongres Demokrat.
"Ya kalau mau jujur, KPK harus periksa Ritz Carlton, hotelnya AM di Bandung. Jangan-jangan dana Hambalang malah ada di kandidat lain. Apalagi Choel Malarangeng sudah pernah mengembalikan dana Rp 5 miliar ke KPK yang mengaku menerima uang dari PT Adhi Karya sebaga tim sukses AM," ujar Carrel melalui pesan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (7/7/2013).
Belum lagi, menurutnya, ada pengakuan dari Wakil Direktur Keuangan PT Permai Group, Yulianis, yang menyetor dana 200 ribu US Dollar atau sekitar Rp 1,94 miliar ke Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, sebelum kongres Demokrat di Bandung. Juga mengenai dugaan money politic antar kubu dengan kejar-kejaran suara pemilih.
"Seharusnya itu dibongkar dulu. Jauh lebih kuat konstruksi hukum dan alat buktinya. Pertanyaannya, KPK berani dan mau jujur bongkar kasus atau hanya mau menargetkan AU saja?" tukas Carrel. (Adi)
Sehingga selain kasus dugaan menerima gratifikasi mobil Toyota Harrier dari proyek Hambalang senilai Rp 1,2 triliun, Anas Urbaningrum juga dicurigai mengalirkan dana proyek tersebut dalam kongres partai Demokrat 3 tahun lalu.
Pengacara Anas, Carrel Ticualu, pun meminta kepada KPK untuk juga memeriksa manajemen Hotel Ritz Carlton di Bandung, Jawa Barat, yang menjadi markas tim pemenangan Andi Alfian Mallarangeng. Mantan Menteri Pemuda Olahraga itu juga mencalonkan diri dalam Kongres Demokrat.
"Ya kalau mau jujur, KPK harus periksa Ritz Carlton, hotelnya AM di Bandung. Jangan-jangan dana Hambalang malah ada di kandidat lain. Apalagi Choel Malarangeng sudah pernah mengembalikan dana Rp 5 miliar ke KPK yang mengaku menerima uang dari PT Adhi Karya sebaga tim sukses AM," ujar Carrel melalui pesan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (7/7/2013).
Belum lagi, menurutnya, ada pengakuan dari Wakil Direktur Keuangan PT Permai Group, Yulianis, yang menyetor dana 200 ribu US Dollar atau sekitar Rp 1,94 miliar ke Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, sebelum kongres Demokrat di Bandung. Juga mengenai dugaan money politic antar kubu dengan kejar-kejaran suara pemilih.
"Seharusnya itu dibongkar dulu. Jauh lebih kuat konstruksi hukum dan alat buktinya. Pertanyaannya, KPK berani dan mau jujur bongkar kasus atau hanya mau menargetkan AU saja?" tukas Carrel. (Adi)