Sukses

Gempa Aceh, Warga Kuta Panang Mulai Perbaiki Rumah

Sejumlah warga mulai memperbaiki rumah yang rusak dan berharap bantuan material bisa segera didatangkan.

Suara gesekan gergaji dengan kayu terdengar saat seorang lelaki tua memotong sejumlah papan kayu di dekat rumahnya. Tak jauh dari situ, suara ketukan palu dan paku terdengar susul-menyusul. Beberapa warga yang lain tampak memindahkan kayu-kayu bekas dinding atau rumah.

Begitulah suasana di Desa Pantan Rejik, Kecamatan Kuta Panang, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh, Minggu (7/7/2013). Suasana yang sama juga terlihat di beberapa desa di kecamatan berpenduduk 1867 kepala keluarga atau 7281 jiwa itu.

Sejumlah warga mulai memperbaiki rumah mereka yang rusak akibat guncangan gempa 6,2 skala Richter, Selasa 2 Juli 2013 lalu. Perbaikan dilakukan dengan melihat kondisi rumah.

"Kalau sudah roboh tak mungkin lagi kita bangun. Tapi kalau masih bisa berdiri, kita coba perbaiki, sambil menunggu bantuan material bangunan datang," kata Rustam (51), warga Desa Pantan Panjik.

Rustam bersama warga lainnya dengan perlahan memperbaiki struktur rumah yang sekiranya bisa diperbaiki dengan peralatan dan bahan yang seadanya. Ia berharap bantuan segera datang dan pemerintah setempat bisa segera membangun kembali desa mereka, dan desa yang lainnya juga.

"Sarana-sarana juga segera dibangun. Misalnya masjid. Karena sarana itu sangat berguna bagi kita," imbuh Rustam.

Kecamatan Kuta Panang memiliki 25 desa dengan struktur tata ruangnya yang berada di perbukitan. Ketinggiannya sekitar 2.500 meter di atas permukaan laut. Desa-desa ini dibangun di pinggir-pinggir tebing, dengan jurang yang dalam. Karenanya wajar, jika banyak bangunan yang ikut longsor bersama tanah di bawahnya saat gempa terjadi.

"Kami dari dulu sudah tinggal di sini sejak kakek-nenek kami hidup," ujar Rustam.

Semua desa di Kuta Panang ini mengalami kerusakan pascagempa. Sebanyak 5 desa di antaranya masuk kategori rusak berat. Sisanya tergolong rusak sedang dan ringan. Warga juga kekurangan air bersih sehingga sulit untuk mandi hingga buang air.

Komando Posko Kecamatan Kuta Panang, Sersan Satu Miswan, jika akses penyaluran bantuan ke desa-desa di sini sangat sulit dilalui. Selain karena jalannya yang meliuk-liuk dan naik-turun, banyak jalan yang sudah retak akibat gempa.

"Belum lagi kalau kendaraan berat seperti truk lewat, ada beberapa titik yang jalannya langsung turun dari permukaan tanah, karena struktur tanahnya sudah tidak stabil. Makanya kita kirim bantuan pakai roda 2 sekarang ini," tukas Miswan. (Adi/Yus)