Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1434 H, PKB mengimbau kepada pemerintah untuk melakukan intervensi secara serius terhadap harga 9 kebutuhan pokok di pasaran. Kenaikan harga itu akibat ulah spekulan yang ingin menangguk keuntungan pribadi dan juga kerap menjadi biang masalah naiknya harga sembako di pasar-pasar tradisional yang selama ini terkesan liar tidak terkendali.
Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar mengatakan, untuk mengendalikan harga sembako menjelang puasa, maka harus ada langkah-langkah antisipasi yang harus dilakukan. Pemerintah harus menjamin agar stok sembako menjelang puasa tercukupi dan aman hingga Lebaran.
"Tidak perlu menunggu masyarakat menjerit. Misalnya dengan menyesuaikan antara produksi dengan konsumsi sembako menjelang puasa dan Lebaran agar tidak terjadi kelangkaan sembako," kata Marwan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (8/7/2013).
Menurutnya, pemerintah harus mengendalikan harga sembako di pasaran agar stabil. Misalnya, dengan melakukan operasi pasar secara serentak, simultan, dan jauh hari di pasar-pasar yang rawan dipermainkan oleh tengkulak.
"Di mana para tengkulak sengaja menaikkan harga di luar kewajaran demi keuntungan pribadi," imbuhnya.
Ia menilai, pemerintah harus mengawasi secara ketat distribusi kebutuhan sembako dari petani ke distributor dan dari distributor ke pasar-pasar tradisional, agar tidak terjadi penyimpangan atau penimbunan. "Karena di situlah seringkali terjadi penyimpangan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang berakibat sembako langka di pasaran," ujar Marwan.
Lalu, sambungnya, pemerintah harus menindak tegas terhadap tengkulak nakal yang melakukan penimbunan sembako dan mempermainkan harga dengan seenaknya. "Karena jika pemerintah tidak tegas maka kejadian serupa akan terus berulang setiap menjelang puasa dan Lebaran," terang Marwan.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah harus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mengubah pola hidup yang konsumtif menjadi sederhana. Karena masih banyak masyarakat yang membeli sembako berlebihan karena kepanikan masyarakat bukan karena kebutuhan.
"Pemerintah harus meyakinkan kepada masyarakat bahwa stok sembako cukup hingga Lebaran. Sehingga masyarakat tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab menjelang puasa dan Lebaran," katanya.
"Semua stakeholder pemerintah, Bulog, Kementan, Kemendag, dan lain-lain harus bekerja sama untuk saling membantu dan berkoordinasi dalam mengantisipasi kenaikan harga sembako menjelang puasa dan Lebaran," pungkas Marwan. (Frd/Mut)
Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar mengatakan, untuk mengendalikan harga sembako menjelang puasa, maka harus ada langkah-langkah antisipasi yang harus dilakukan. Pemerintah harus menjamin agar stok sembako menjelang puasa tercukupi dan aman hingga Lebaran.
"Tidak perlu menunggu masyarakat menjerit. Misalnya dengan menyesuaikan antara produksi dengan konsumsi sembako menjelang puasa dan Lebaran agar tidak terjadi kelangkaan sembako," kata Marwan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (8/7/2013).
Menurutnya, pemerintah harus mengendalikan harga sembako di pasaran agar stabil. Misalnya, dengan melakukan operasi pasar secara serentak, simultan, dan jauh hari di pasar-pasar yang rawan dipermainkan oleh tengkulak.
"Di mana para tengkulak sengaja menaikkan harga di luar kewajaran demi keuntungan pribadi," imbuhnya.
Ia menilai, pemerintah harus mengawasi secara ketat distribusi kebutuhan sembako dari petani ke distributor dan dari distributor ke pasar-pasar tradisional, agar tidak terjadi penyimpangan atau penimbunan. "Karena di situlah seringkali terjadi penyimpangan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang berakibat sembako langka di pasaran," ujar Marwan.
Lalu, sambungnya, pemerintah harus menindak tegas terhadap tengkulak nakal yang melakukan penimbunan sembako dan mempermainkan harga dengan seenaknya. "Karena jika pemerintah tidak tegas maka kejadian serupa akan terus berulang setiap menjelang puasa dan Lebaran," terang Marwan.
Selain itu, lanjutnya, pemerintah harus memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mengubah pola hidup yang konsumtif menjadi sederhana. Karena masih banyak masyarakat yang membeli sembako berlebihan karena kepanikan masyarakat bukan karena kebutuhan.
"Pemerintah harus meyakinkan kepada masyarakat bahwa stok sembako cukup hingga Lebaran. Sehingga masyarakat tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab menjelang puasa dan Lebaran," katanya.
"Semua stakeholder pemerintah, Bulog, Kementan, Kemendag, dan lain-lain harus bekerja sama untuk saling membantu dan berkoordinasi dalam mengantisipasi kenaikan harga sembako menjelang puasa dan Lebaran," pungkas Marwan. (Frd/Mut)