Septy Sanustika, istri terdakwa kasus suap impor sapi dan pencucian uang Ahmad Fathanah kembali mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Septy datang bersama pengasuh bayinya untuk menjenguk sang suami.
"Mau jenguk suami," kata wanita berpakaian ungu itu saat tiba di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2013), sekitar pukul 09.40 WIB.
Kedatangan pelantun 'PKS atau Papa Kini Sendiri' itu rupanya tidak hanya untuk menjenguk. Wanita yang juga pedangdut itu juga hendak meminta izin kepada KPK agar diperbolehkan buka puasa bersama suaminya. "Saya berharap KPK mau izinkan kita keluarga supaya bisa buka bersama suami," ujarnya.
Ia mengaku sedih tidak bisa berpuasa bersama suaminya. "Iya sedih sekali. Biasa ada Bapak, tapi sekarang tidak, justru itu sedih," ucapnya.
Dalam kasus impor daging sapi, Septy pernah diminta mengantarkan sejumlah uang untuk diserahkan kepada mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq.
Dalam kasus ini, Ahmad Fathanah diduga menerima uang Rp 1,3 miliar terkait pengurusan tambahan kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna Utama. Uang tersebut diduga sebagai uang muka dari Rp 40 miliar yang dijanjikan petinggi PT Indoguna, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. (Ism)
"Mau jenguk suami," kata wanita berpakaian ungu itu saat tiba di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2013), sekitar pukul 09.40 WIB.
Kedatangan pelantun 'PKS atau Papa Kini Sendiri' itu rupanya tidak hanya untuk menjenguk. Wanita yang juga pedangdut itu juga hendak meminta izin kepada KPK agar diperbolehkan buka puasa bersama suaminya. "Saya berharap KPK mau izinkan kita keluarga supaya bisa buka bersama suami," ujarnya.
Ia mengaku sedih tidak bisa berpuasa bersama suaminya. "Iya sedih sekali. Biasa ada Bapak, tapi sekarang tidak, justru itu sedih," ucapnya.
Dalam kasus impor daging sapi, Septy pernah diminta mengantarkan sejumlah uang untuk diserahkan kepada mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq.
Dalam kasus ini, Ahmad Fathanah diduga menerima uang Rp 1,3 miliar terkait pengurusan tambahan kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna Utama. Uang tersebut diduga sebagai uang muka dari Rp 40 miliar yang dijanjikan petinggi PT Indoguna, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. (Ism)