Liputan6.com, Brebes: Ratusan hektare tambak ikan di Brebes dan Tegal, Jawa Tengah, kini rusak. Akibatnya, produktivitas menurun dan masa panen tertunda. Para petambak menduga penggunaan pestisida secara berlebihan menjadi penyebab.
Menurut para petambak, mereka memang biasa menggunakan pestisida untuk membunuh ikan-ikan liar yang masuk ke tambak mereka. Biasanya, pestisida itu ditaburkan saat air payau diasinkan di dalam tambak. Namun, sejak tiga tahun terakhir ini para petambak mulai menuai masalah dari kebiasaan itu. Produktivitas menurun cukup besar setiap kali mereka panen.
Kondisi demikian juga dialami Bahro, petambak ikan bandeng asal Brebes. Saat panen, ia biasanya mendapatkan 50 ton ikan bandeng setiap 15-16 pekan. Namun belakangan ini jumlah produksi ikan Bahro hanya sekitar 30 ton. Itu pun hanya dengan masa 24-28 pekan. Untuk mengatasinya, Bahro dan para petambak lainnya membiarkan tambak mereka tak ditanami ikan selama beberapa bulan ini.(LIA/Sugihartono dan Budi Harto)
Menurut para petambak, mereka memang biasa menggunakan pestisida untuk membunuh ikan-ikan liar yang masuk ke tambak mereka. Biasanya, pestisida itu ditaburkan saat air payau diasinkan di dalam tambak. Namun, sejak tiga tahun terakhir ini para petambak mulai menuai masalah dari kebiasaan itu. Produktivitas menurun cukup besar setiap kali mereka panen.
Kondisi demikian juga dialami Bahro, petambak ikan bandeng asal Brebes. Saat panen, ia biasanya mendapatkan 50 ton ikan bandeng setiap 15-16 pekan. Namun belakangan ini jumlah produksi ikan Bahro hanya sekitar 30 ton. Itu pun hanya dengan masa 24-28 pekan. Untuk mengatasinya, Bahro dan para petambak lainnya membiarkan tambak mereka tak ditanami ikan selama beberapa bulan ini.(LIA/Sugihartono dan Budi Harto)