Hilangnya bahan peledak dinamit pada Kamis 29 Juni lalu membuat warga dan kepolisian resah. Hampir di seluruh wilayah, aparat kepolisian melakukan razia guna menemukan kembali 250 dinamit yang hilang.
Dalam proses pengangkutannya, dinamit itu hanya dibawa oleh truk yang tertutup terpal. Wakapolri Komjen Pol Nanan Soekarna pun enggan menjelaskan secara rinci prosedur yang seharusnya dijalankan dalam proses pengangkutan bahan peledak.
Nanan terdengar irit bicara dan cenderung diam sambil mengerutkan wajahnya. Nanan pun menuju mobil yang sudah dipersiapkan ajudannya. "Kenapa? Nanti-nanti!" kata Nanan Soekarna di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (9/7/2013).
Dari hasil penyelidikan, truk sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali. 2 dus berisi total 250 dinamit setelah dilakukan pengecekan di Bogor. Hasil penyelidikan terdapat sobekan terpal yang menutup truk itu. Bahan peledak yang hilang berukuran 5 x 20 sentimeter dengan bentuk seperti sosis. (Sul/Ism)
Dalam proses pengangkutannya, dinamit itu hanya dibawa oleh truk yang tertutup terpal. Wakapolri Komjen Pol Nanan Soekarna pun enggan menjelaskan secara rinci prosedur yang seharusnya dijalankan dalam proses pengangkutan bahan peledak.
Nanan terdengar irit bicara dan cenderung diam sambil mengerutkan wajahnya. Nanan pun menuju mobil yang sudah dipersiapkan ajudannya. "Kenapa? Nanti-nanti!" kata Nanan Soekarna di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Selasa (9/7/2013).
Dari hasil penyelidikan, truk sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali. 2 dus berisi total 250 dinamit setelah dilakukan pengecekan di Bogor. Hasil penyelidikan terdapat sobekan terpal yang menutup truk itu. Bahan peledak yang hilang berukuran 5 x 20 sentimeter dengan bentuk seperti sosis. (Sul/Ism)