Sukses

Asisten Anggota DPR Bawa Kabur Uang Sang Bos Sejak 2 Pekan Lalu

Anggota Fraksi Partai Demokrat Jafar Nainggolan membenarkan bahwa asisten pribadi (aspri)-nya telah membawa lari sejumlah uang miliknya.

Anggota Fraksi Partai Demokrat Jafar Nainggolan membenarkan bahwa asisten pribadi (aspri)-nya telah membawa lari sejumlah uang miliknya. Kejadian tersebut, kata Jafar, sudah terjadi 2 pekan yang lalu.

"Ya benar, sejak 2 minggu yang lalu. Itu maksud saya ditempel supaya siapa tahu dia datang lagi ke kantor (DPR), jadi bisa waspada atau diamankan," kata Jafar ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (9/7/2013).

Namun, Jafar enggan menyebutkan berapa jumlah uang yang dibawa lari asprinya itu. Menurutnya, kejadian itu telah dilaporkan ke polisi.

"Kerja sudah 3,5 tahun, bukan saudara. Ngga sekampung, tapi dulu dikenalkan oleh salah seorang saudara," kata anggota Komisi IV itu.

Menurut Jafar, asprinya itu sedang menempuh pendidikan pascasarjana di Trisakti. Sehingga, dia akan melakukan konfirmasi langsung kepada pihak universitas itu, sebab terjadi perbedaan data tanggal lahir dengan nama asprinya itu.

"Saya nanti mau ke Trisakti buat ngecek. Kan kalau masuk Perguruan Tinggi harus pakai ijazah. Ngga mungkin dipalsu," kata dia, yang mengaku sebelumnya melakukan hanya konfirmasi melalui telepon.

"Memang, dia itu saya tahu, bapaknya sakit. Malah pernah dia suruh saya beli rumahnya di Bekasi, cuma karena saya ngga ada duit, jadi ngga saya beli. Kalau sulit jangan gitu, terlalu nekat, malsuin tanda tangan," tegas Jafar.

Berdasarkan selebaran yang tertempel di depan pintu masuk Gedung Nusantara I, ada seorang aspri anggota dewan yang jadi buron. Dia adalah Maureen Situmorang, lahir pada 20 Oktober 1981 dengan alamat rumah di Kampung Babakan RT 03/02, Desa Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya, Bekasi.

Sebagai aspri anggota DPR, ia diduga telah mengambil dan membawa kabur sejumlah uang dengan memalsukan tanda tangan atasannya. (Mut)