Personel Satpol PP tak hanya menggusur ratusan lapak pedagang yang memenuhi Jalan Kebon Jati, Pasar Tanah Abang. Mereka juga menggusur 25 gubuk di bawah Jembatan Tinggi yang selama ini diduga digunakan untuk praktik prostitusi di wilayah Tanah Abang.
"Kami juga bongkar 25 gubuk esek-esek di Jembatan Tinggi," kata Kasie Satpol PP Kecamatan Tanah Abang Maju Siburian di lokasi penertiban, Kamis (11/7/2013).
Maju Siburian menambahkan, penertiban gubuk-gubuk pelacuran itu dilakukan untuk menciptakan ketertiban selama bulan Ramadan. Setelah melakukan penertiban, Satpol PP juga akan melakukan pengawasan supaya wilayah itu tidak lagi digunakan untuk tempat pelacuran.
"Ya, gubuk-gubuk itu kan nggak jelas peruntukannya untuk apa. Ini juga kan Ramadan. Kalau gubuk-gubuk itu untuk kemaksiatan, harus kita bongkar dan nantinya akan terus kami awasi," tambah Maju Siburian.
Pantauan Liputan6.com, tak hanya 25 gubuk esek-esek yang ditertibkan petugas Satpol PP. Terlihat juga sebuah MCK yang terletak di bawah Jembatan Tinggi juga dirobohkan petugas. Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, MCK yang berjumlah 7 pintu dan masing-masing berukuran 1 x 2 meter itu disinyalir menjadi tempat prostitusi. (Eks/Yus)
"Kami juga bongkar 25 gubuk esek-esek di Jembatan Tinggi," kata Kasie Satpol PP Kecamatan Tanah Abang Maju Siburian di lokasi penertiban, Kamis (11/7/2013).
Maju Siburian menambahkan, penertiban gubuk-gubuk pelacuran itu dilakukan untuk menciptakan ketertiban selama bulan Ramadan. Setelah melakukan penertiban, Satpol PP juga akan melakukan pengawasan supaya wilayah itu tidak lagi digunakan untuk tempat pelacuran.
"Ya, gubuk-gubuk itu kan nggak jelas peruntukannya untuk apa. Ini juga kan Ramadan. Kalau gubuk-gubuk itu untuk kemaksiatan, harus kita bongkar dan nantinya akan terus kami awasi," tambah Maju Siburian.
Pantauan Liputan6.com, tak hanya 25 gubuk esek-esek yang ditertibkan petugas Satpol PP. Terlihat juga sebuah MCK yang terletak di bawah Jembatan Tinggi juga dirobohkan petugas. Menurut salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, MCK yang berjumlah 7 pintu dan masing-masing berukuran 1 x 2 meter itu disinyalir menjadi tempat prostitusi. (Eks/Yus)