Sekitar 200 narapidana dilaporkan melarikan diri dari Lapas Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara. Informasi awal yang diterima Polri, kerusuhan berujung kebakaran tersebut dipicu oleh ketiadaan listrik dan air di lapas tersebut.
"Masih diselidiki penyebab utama kerusuhan. Namun data awal akibat tidak ada listrik dan air, kemudian terjadi kebakaran," kata Kepala Devisi Humas Mabes Polri Irjen Polisi Ronny F Sompie di kantornya, Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Sementara, dari 200 napi yang kabur itu, 12 di antaranya diduga merupakan narapidana kasus terorisme.
"Berkaitan dengan 12 napi teroris yang kabur, masih diselidiki kebenaran info tersebut," ungkap Ronny.
Ronny menambahkan, hingga saat ini Mabes Polri masih berusaha mengumpulkan informasi pekembangan situasi di Lapas tanjung Gusta itu.
"Saya masih berupaya menghubungi Kapolresta Medan dan Kabidhumas Polda Sumut yang berada di lokasi dan berupaya mengatur dan memanage anggota pengamanan di sekitar lokasi lapas," kata Ronny. (Eks)
"Masih diselidiki penyebab utama kerusuhan. Namun data awal akibat tidak ada listrik dan air, kemudian terjadi kebakaran," kata Kepala Devisi Humas Mabes Polri Irjen Polisi Ronny F Sompie di kantornya, Jakarta, Kamis (11/7/2013).
Sementara, dari 200 napi yang kabur itu, 12 di antaranya diduga merupakan narapidana kasus terorisme.
"Berkaitan dengan 12 napi teroris yang kabur, masih diselidiki kebenaran info tersebut," ungkap Ronny.
Ronny menambahkan, hingga saat ini Mabes Polri masih berusaha mengumpulkan informasi pekembangan situasi di Lapas tanjung Gusta itu.
"Saya masih berupaya menghubungi Kapolresta Medan dan Kabidhumas Polda Sumut yang berada di lokasi dan berupaya mengatur dan memanage anggota pengamanan di sekitar lokasi lapas," kata Ronny. (Eks)