Sukses

Kronologi Kerusuhan Lapas Tanjung Gusta Versi Kemenkum HAM

Informasi awal, kerusuhan disebabkan sejak pagi hari ini listrik padam dan menyebabkan sulitnya supply air

Kerusuhan berujung kebakaran di Lapas Tanjung Gusta, Medan Kamis petang tadi, mengakibatkan sejumlah narapidana kabur. Menurut informasi yang beredar dari Kementerian Hukum dan HAM, kejadian itu berawal dari padamnya listrik pada pagi hari.

Padamnya listrik menyebabkan tak adanya pasokan air, sehingga para narapidana kesal dan bentrok yang mengakibatkan kebakaran itu.

Berikut kronologis kejadian rusuh berujung bentrok versi Kementerian Hukum dan HAM.

"Informasi awal, kerusuhan disebabkan sejak pagi hari ini listrik padam dan menyebabkan sulitnya supply air," kata Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana menutudalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Kamis (11/7/2013).

Berawal dari padamnya listrik itu, urai Denny, sehingga petugas berusaha mengatasinya dengan menyalakan genset. "Sudah dicoba menggunakan genset untuk menyalakan listrik, namun gesekan (bentrok) terlanjur terjadi," jelas Denny.

Setelah gesekan (bentrok) terjadi, beberapa napi membakar lapas dan merusaknya. Lalu sejumlah napi berhasil melarikan diri. Namun sampai sejauh ini, sambungnya, jumlah napi yang melarikan diri belum dapat dipastikan.

"Berapa napi yang lari harus dihitung ulang setelah kondisi lebih tertib, namun laporan awal yang kami terima sekitar 150-an orang," paparnya.

Selain itu, Denny mengatakan Kementerian Hukum dan HAM telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan pemadam kebakaran, untuk berkonsentrasi mengembalikan keamanan dan memadamkan api yang masih membakar beberapa bagian Lapas.

Sebelumnya, menurut Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Sutarman, 200 orang napi di Lapas Tanjung Gusta Medan. 12 dari 200 napi yang kabur itu, diduga terkait kasus terorisme. (Yog)