Kerusuhan yang mengakibatkan kebakaran dan kaburnya ratusan napi Lembaga Permasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara memakan korban jiwa. Sebanyak 5 jenazah yang menjadi korban kerusuhan telah dievakuasi ke-2 rumah sakit di Medan. Nahas, 4 dari 5 korban jiwa itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan akibat luka bakar yang parah.
Salah satu dari kelima korban yang dapat dikenali adalah pegawai lapas bernama Hotman Situngkir. Saat kerusuhan terjadi, Hotman bersama seorang rekannnya, N Naibaho, sempat terlihat dianiaya di bagian sayap kiri bangunan lapas.
Keduanya disandera saat bentrok antara penghuni lapas dengan sipir terjadi. Hotman merupakan salah satu jenazah yang tubuhnya mengalami luka bakar parah.
Dia dievakuasi setelah negosiasi antara polisi dan warga binaan lapas berlangsung. Saat dievakuasi tim medis, Hotman dikenali sebagai petugas register lapas melalui identitas kartu tanda penduduk yang sudah hangus.
Jumat (12/7/2013), istri Hotman yang mengetahui suaminya menjadi salah satu korban tewas dalam kerusuhan ini menangis histeris.
Sementara 2 jenazah lainnya diketahui sebagai Ahwie dan Yohannes. Keduanya merupakan warga binaan LP Tanjung Gusta. Sedangkan 1 jasad sisanya masih belum bisa dikenali identitasnya. Namun jasad itu dipastikan perempuan. (Ndy/Ism)
Salah satu dari kelima korban yang dapat dikenali adalah pegawai lapas bernama Hotman Situngkir. Saat kerusuhan terjadi, Hotman bersama seorang rekannnya, N Naibaho, sempat terlihat dianiaya di bagian sayap kiri bangunan lapas.
Keduanya disandera saat bentrok antara penghuni lapas dengan sipir terjadi. Hotman merupakan salah satu jenazah yang tubuhnya mengalami luka bakar parah.
Dia dievakuasi setelah negosiasi antara polisi dan warga binaan lapas berlangsung. Saat dievakuasi tim medis, Hotman dikenali sebagai petugas register lapas melalui identitas kartu tanda penduduk yang sudah hangus.
Jumat (12/7/2013), istri Hotman yang mengetahui suaminya menjadi salah satu korban tewas dalam kerusuhan ini menangis histeris.
Sementara 2 jenazah lainnya diketahui sebagai Ahwie dan Yohannes. Keduanya merupakan warga binaan LP Tanjung Gusta. Sedangkan 1 jasad sisanya masih belum bisa dikenali identitasnya. Namun jasad itu dipastikan perempuan. (Ndy/Ism)