Sekitar 10 ribu buku pelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 SD yang memuat cerita berbau porno segera ditarik dari peredaran. Dewan Pendidikan Kota Bogor meminta polisi mengawasi peredaran buku ini.
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (12/7/2013), buku bahasa Indonesia berjudul "Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia" ini telah membuat resah para orangtua lantaran berisi cerita berbau pornografi.
Dalam buku itu, terdapat soal cerita tentang anak gembala dan induk serigala. Namun di halaman 55 hingga 60, terdapat kalimat-kalimat yang bisa menimbulkan asumsi porno.
Materi bacaan tentang seorang pria yang masuk warung remang-remang sangat tidak layak untuk siswa SD.
Menanggapi keresahan para orangtua murid, pihak percetakan CV Grapiha Buana segera menarik sekitar 10.000 eksemplar buku yang sudah terlanjur beredar itu.
Setelah terungkapnya buku pelajaran bahasa Indonesia yang mengandung cerita porno, Dewan Pendidikan Kota Bogor mendatangi Sekolah Polisi IV yang diketahui turut menggunakan buku tersebut sebagai buku pelajaran. Mereka meminta polisi untuk mengawasi peredaran buku yang meresahkan kalangan orangtua.
Sementara itu Dinas Pendidikan Kota Bogor berencana membentuk tim investigasi untuk mengusut beredarnya buku berbau porno tersebut. (Ali/Sss)
Dalam tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (12/7/2013), buku bahasa Indonesia berjudul "Aku Senang Belajar Bahasa Indonesia" ini telah membuat resah para orangtua lantaran berisi cerita berbau pornografi.
Dalam buku itu, terdapat soal cerita tentang anak gembala dan induk serigala. Namun di halaman 55 hingga 60, terdapat kalimat-kalimat yang bisa menimbulkan asumsi porno.
Materi bacaan tentang seorang pria yang masuk warung remang-remang sangat tidak layak untuk siswa SD.
Menanggapi keresahan para orangtua murid, pihak percetakan CV Grapiha Buana segera menarik sekitar 10.000 eksemplar buku yang sudah terlanjur beredar itu.
Setelah terungkapnya buku pelajaran bahasa Indonesia yang mengandung cerita porno, Dewan Pendidikan Kota Bogor mendatangi Sekolah Polisi IV yang diketahui turut menggunakan buku tersebut sebagai buku pelajaran. Mereka meminta polisi untuk mengawasi peredaran buku yang meresahkan kalangan orangtua.
Sementara itu Dinas Pendidikan Kota Bogor berencana membentuk tim investigasi untuk mengusut beredarnya buku berbau porno tersebut. (Ali/Sss)