Operasi tertib Ramadan dengan sasaran bajing loncat digelar Kepolisian Resor Jakarta Utara. Hasilnya, 45 orang yang diduga bajing loncat ditahan dalam operasi ini. Kebanyakan dari mereka beroperasi di Jalan Tol Tanjung Priok menuju Cawang.
"Musiman ini. Rawan jalan tol memang. Kalau di atas tol, biasanya mereka pas macet, dan senjata tajamnya mereka taruh di tempat yang jauh," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Daddy Hartadi, Jumat (12/7/2013).
Menurut Daddy, dalam melakukan aksinya, bajing loncat tidak segan-segan untuk melukai calon korbannya. Namun, dari 45 yang ditangkap, 13 orang sudah dipulangkan karena memiliki alamat jelas dan status masih bersekolah.
"Kita periksa dulu kebenaran dari orangtua yang datang. Kita temukan uang ratusan ribu rupiah dan 1 senjata tajam. 1 Orang yang masih kita periksa untuk kita dalami. Karena kemungkinan besar ada yang mengkoordinir mereka," tambah Daddy.
Khoiron (17) yang ikut terjaring razia, mengelak jika dirinya dianggap bajing loncat. Ia mengaku sedang menawarkan jasa ojek payung. Namun, anehnya Khoiron menawarkan jasanya di atas tol.
"Puasa nganggur, daripada nggak dapat duit. Ojek payung di atas jembatan tol. Kalo nggak hujan sih ambil Aqua sama parkiran," katanya.
Selanjutnya, dari bajing loncat yang awalnya berjumlah 45 orang, 32 orang diserahkan ke Dinas Sosial dikarenakan masih di bawah umur. Kemudian 13 orang sisanya yang masih bersatus pelajar dan memiliki alamat lengkap sudah dipulangkan. (Ado/Sss)
"Musiman ini. Rawan jalan tol memang. Kalau di atas tol, biasanya mereka pas macet, dan senjata tajamnya mereka taruh di tempat yang jauh," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Daddy Hartadi, Jumat (12/7/2013).
Menurut Daddy, dalam melakukan aksinya, bajing loncat tidak segan-segan untuk melukai calon korbannya. Namun, dari 45 yang ditangkap, 13 orang sudah dipulangkan karena memiliki alamat jelas dan status masih bersekolah.
"Kita periksa dulu kebenaran dari orangtua yang datang. Kita temukan uang ratusan ribu rupiah dan 1 senjata tajam. 1 Orang yang masih kita periksa untuk kita dalami. Karena kemungkinan besar ada yang mengkoordinir mereka," tambah Daddy.
Khoiron (17) yang ikut terjaring razia, mengelak jika dirinya dianggap bajing loncat. Ia mengaku sedang menawarkan jasa ojek payung. Namun, anehnya Khoiron menawarkan jasanya di atas tol.
"Puasa nganggur, daripada nggak dapat duit. Ojek payung di atas jembatan tol. Kalo nggak hujan sih ambil Aqua sama parkiran," katanya.
Selanjutnya, dari bajing loncat yang awalnya berjumlah 45 orang, 32 orang diserahkan ke Dinas Sosial dikarenakan masih di bawah umur. Kemudian 13 orang sisanya yang masih bersatus pelajar dan memiliki alamat lengkap sudah dipulangkan. (Ado/Sss)