Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Hasanuddin Massaile mengatakan mengelola sistem manajemen lembaga pemasyarakatan (LP) dan rumah tahanan (rutan) di Indonesia bukanlah perkara mudah. Seperti halnya menangani LPÂ Tanjung Gusta, Medan
Ada beberapa penyebab yang menjadi penyebab rusuhnya LP tersebut. Salah satunya manajemen LP yang belum optimal.
"Makanya kata orang bilang, me-manage lembaga ini adalah me-manage bismillahirrohmanirrohim. Harus banyak berdoa," ujar Hasanuddin dalam diskusi Polemik bertema Gelap Mata di Tanjung Gusta di Rumah Makan Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/7/2013).
Menurut Hasanuddin, penyebab kerusuhan di lapas, khususnya di Tanjung Gusta, terjadi akibat banyak faktor yang terakumulasi. Misalnya fasilitas ketersediaan air dan listrik, over capacity, dan kesejahteraan narapidana. "Banyak faktor yang terakumulasi di dalamnya," ujarnya.
Salah satu persoalan yang dihadapi lapas sekarang ini terkait alokasi anggaran makan narapidana sehari-hari. Saat ini pemerintah baru dapat mengalokasikan anggaran makan sebesar Rp 8.500 per orang setiap harinya
"Berbeda dengan di negara maju, di mana untuk makan saja anggarannya lebih besar," tutup Hasanuddin. (Riz/Ary)
Mantan Sekjen Kumham: Mengelola LP Harus Banyak Doa
Ada beberapa penyebab yang menjadi penyebab rusuhnya LP tersebut.
Advertisement