Salah satu pemicu kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta Kamis 11 Juli 2013 lalu adalah masalah pasokan air dan listrik. Sekitar satu setengah tahun lalu, para napi memiliki dan menggunakan peralatan elektronik di selnya, seperti televisi dan play station. Hal ini disebut-sebut sebagai penyebab minimnya pasokan listrik tersebut.
Berdasarkan dokumentasi Liputan 6 SCTV, pada 12 Januari 2012 atau sekitar satu setengah tahun lalu, sempat mengabadikan razia yang dilakukan petugas LPÂ Tanjung Gusta terhadap peralatan elektronik yang digunakan para napi di dalam sel. Padahal, di dalam tahanan, para napi tidak diperbolehkan menggunakan peralatan elektronik apapun.
Penggunaan peralatan eletronik seperti televisi, play station atau pemutar cakram menunjukkan adanya pembengkakan penggunaan pasokan listrik di lapas.
Bahkan pada Desember 2011, PLN Persero regional Sumut sempat mengancam akan memutus instalasi listrik ke lapas setelah adanya tunggakan listrik selama 2 bulan sebesar Rp 224 juta.
Kenyataan ini menunjukkan lemahnya pengawasan di dalam lapas. Apabila masing-masing napi memiliki 1 peralatan elektronik, seperti televisi, tentu saja pasokan listrik di dalam lapas akan bermasalah.
Lalu di mana pengawasan dari pemerintah kepada mereka yang menjadi warga binaan? (Riz/Ary)
[VIDEO] Minim Listrik Tanjung Gusta karena Napi Main Play Station
Penggunaan peralatan eletronik seperti televisi, play station atau pemutar cakram menunjukkan adanya pembengkakan penggunaan listrik.
Advertisement