Kepala Badan nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Jumhur Hidayat berpesan kepada calon TKI yang akan dikirim ke Hongkong, Taiwan, dan Singapura, untuk tidak kabur dari majikan mereka jika terjadi masalah.
"Kalau cuma hubungan kurang baik dengan majikan jangan langsung kabur. Biasa kan budaya beda. Kalau tidak nyaman jangan langsung kabur, takut nanti malah dibawa mafia, bisa bahaya dan ngaco nanti," kata Jumhur saat sahur bareng dengan calon TKI di PT Wahana Karya Suplaindo, Tangerang, Banten, Minggu (14/7/2013).
Jumhur meminta para calon TKI itu cepat beradaptasi dengan budaya negara tempatnya bekerja. Para TKI juga diminta tidak perlu memiliki perasaan takut berlebihan terkait permasalahan yang dirasakan TKI sebelumnya. Sebab, negara tujuan para calon TKI ini merupakan negara-negara yang relatif aman dan tidak pernah diberlakukan moratorium pengiriman TKI.
"Di Taiwan Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT), paling baik. Di Taiwan, di airportnya ada Departemen Tenaga Kerja yang tugasnya menjemput TKl. Di sana ada call center 1955 yang dikelola pemerintah sana. Di sana jauh lebih baik dari Malaysia dan Timur Tengah," tambah Jumhur. (Eks)
"Kalau cuma hubungan kurang baik dengan majikan jangan langsung kabur. Biasa kan budaya beda. Kalau tidak nyaman jangan langsung kabur, takut nanti malah dibawa mafia, bisa bahaya dan ngaco nanti," kata Jumhur saat sahur bareng dengan calon TKI di PT Wahana Karya Suplaindo, Tangerang, Banten, Minggu (14/7/2013).
Jumhur meminta para calon TKI itu cepat beradaptasi dengan budaya negara tempatnya bekerja. Para TKI juga diminta tidak perlu memiliki perasaan takut berlebihan terkait permasalahan yang dirasakan TKI sebelumnya. Sebab, negara tujuan para calon TKI ini merupakan negara-negara yang relatif aman dan tidak pernah diberlakukan moratorium pengiriman TKI.
"Di Taiwan Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT), paling baik. Di Taiwan, di airportnya ada Departemen Tenaga Kerja yang tugasnya menjemput TKl. Di sana ada call center 1955 yang dikelola pemerintah sana. Di sana jauh lebih baik dari Malaysia dan Timur Tengah," tambah Jumhur. (Eks)